Lihat ke Halaman Asli

khayalan dan ide untuk melestarikan budaya, sebuah kolaborasi

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2 oktober tahun ini, indonesia merayakan diakuinya batik sebagai budaya indonesia. pada hari itu banyak orang memakai batik, apa tujuan orang-orang saat itu memakai batik? ada yg memakai sebagai bentuk perlawanan melawan pencuri budaya, ada jg yg karena disuruh atasan, ada yg sekedar ikut-ikutan. tapi yang jelas, dengan memakai batik kita berpartisipasi dalam upaya mempertahankan dan melestarikan budaya kita. tapi, kenapa cuma sampai disitu kalau bisa kita teruskan?

masyarakat mulai sadar akan pentingnya budaya kita, momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memperkukuh kelestarian budaya kita sebelum masyarakat mulai lupa lagi (akan budaya kita).

saya punya khayalan, andai saja ada produser  dengan budget yg besar berencana untuk membuat sebuah album tribute untuk budaya indonesia. dimana album ini berisi berbagai macam lagu2 daerah dari seluruh nusantara, dengan aransemen musik yang meriah dan catchy, dan bersahabat dengan telinga masyarakat. didukung dengan deretan musisi populer.

konsep album kolaborasi seperti ini sebenarnya sudah banyak dirilis, namun kebanyakan adalah tribute untuk music artist yg menginspirasi seperti tribute to beatles, tribute to radiohead, dll. di indonesia sendiri ada album tribute to koes ploes dan naif. walau agak berbeda sedikit, sempat juga dirilis sebuah album kolaborasi chrisye dengan artis generasi muda, iwan fals pun juga sempat meliris album dgn konsep demikian. konsep album kolaborasi sangat sukses di indonesia (kalau melihat dari album kolaborasi artis lokal yg pernah ada).

salah satu kunci suksesnya album kolaborasi menurut saya adalah  musisi yg mendukung, dan juga popularitas musisi yg dijadikan tema tribute. menurut saya, konsep album kolaborasi bisa dijadikan alat untuk melestarikan budaya kita. banyak lagu2 daerah kita yg bagus, namun tidak populer karena kurangnya promosi. karena itu diharapkan dengan memanfaatkan ketenaran musisi-musisi yg populer dikalangan umum, dapat melestarikan lagu-lagu daerah. apalagi kalau komposer2 handal seperti indra lesmana atau erwin gutawa ikut berpartisipasi.

kunci dari album bertema budaya ini adalah momentum, di saat masyarakat indonesia sedang sadar akan kelestarian budaya daerah karena peristiwa dgn negara tetangga beberapa waktu yg lalu.

diharapkan, album ini dapat menguntungkan bagi beberapa pihak, antara lain:

budaya indonesia : karena temanya adalah lagu daerah dan dibawakan oleh musisi terkenal, diharapkan dapat mempromosikan dan melestarikan budaya. apabila musisi-musisi yg membawakan lagu adalah musisi yg terkenal di kalangan remaja, dapat memperkenalkan budaya daerah terhadap generasi muda. album ini jg diharapkan bisa mempromosikan alat musik tradisional, apabila menggunakan alat musik tradisional disamping alat musik modern.

masyarakat indonesia: album ini bisa mendidik dan menambah wawasan masyarakat akan budaya nusantara, menambah kecintaan akan budaya daerah, dan memperkuat nasionalisme

musisi yg berpartisipasi: bisa meningkatkan reputasi dan image di publik, dengan berpartisipasi dalam album ini, mereka akan terbukti sebagai musisi yg nasionalis dan peduli akan kelestarian budaya.

produser musik: didukung dengan strategi marketing yg bagus, album ini dapat meraup keuntungan yg besar.  apalagi kalau momentumnya tepat (seperti sinetron religius yg ditayangkan di bulan puasa). besarnya kepedulian masyarakat indonesia bisa dilihat dari banyaknya orang yg memakai batik tanggal 2 oktober kemarin, apabila bisa memanfaatkan hal ini, saya kira albumnya bisa laris.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline