Lihat ke Halaman Asli

Yokie S

Adalah seorang Pelacur Spiritual yang merangkap sebagai Penulis Gelap secara fungsional.

Agama Itu Tidak Esa!

Diperbarui: 15 Desember 2021   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sila pertama Pancasila, adalah bukan semata-mata membuat Anda harus beragama. Anda ini kok tolol amat?

Dalam kacamata filosofis, percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa juga bisa bermakna, "Tuhan Apa Saja". Tuhan Kursi, Tuhan Gunung, Tuhan Lendir atau Tuhan Petir.

Jika, sila pertama mengandung tendensi pada salah satu belah pihak keagamaan, maka kalimatnya harus dirubah menjadi, "Keagamaan Yang Maha Esa". Bukan "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Persoalan Tuhan ini sangat misterius dan tersembunyi. Maka mau siapapun Tuhan Anda, tidak penting bagi saya. Mau Tuhan Anda hantu belau, apa peduli saya?

Yang perlu itu adalah, bagaimana cara Anda ber-tuhan. Dengan cara kalem atau dengan cara gembar-gembor kesana-kemari. Kalau dengan cara gembar-gembor, sudah jelas Tuhan Anda akan dihina dimanapun Anda melakukan akrobat. Apalagi jika Anda mulai bertingkah superior dengan versi tuhan-tuhanan. Sudah jelas akan dikencingi publik. Karena manfaatnya, tidak ada.

Coba kalau Anda ber-tuhan dengan santai-santai saja. Tetapi resapan refleksi yang Anda berikan dan pancarkan pada orang-orang sekitar Anda, melebihi gizi dari seribu ayat kitab suci yang pernah dibuat. Nah, lalu lihat apa yang terjadi. Itu baru namanya Agama Anda memang berkontribusi dan berfungsi di tengah kehidupan manusia, muka bumi dan peradaban. Memberi kedamaian dan kesejukan spiritualitas yang lezat di tengah panasnya carut-marut duniawi. Menularkan kesejukan pikiran dan pencerahan pada makna setapak hidup.

Tanpa manifestasi kongkrit seperti itu, di mata saya Agama Anda hanyalah sampah peradaban.

Tanpa kontemplasi demikian, Anda tidak akan mengerti bahwa esensi palsu dari sensasi topeng religius hanyalah, kentut.

Dikutip dari: Manuskrip lama Bung Plontos. Berfikirlah dua kali untuk melakukan copy paste dan memperbanyak tulisan ini tanpa menyebutkan sumber Penulis. Karena Anda belum tentu mampu mempertanggungjawabkannya.
.
Bung Plontos.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline