Lihat ke Halaman Asli

Yoga Mahardhika

Akademisi, Budayawan & Pengamat Sosial

UMKM Berpeluang Naik Kelas di Tengah Pandemi

Diperbarui: 15 April 2020   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: mediaindonesia.com

Hari ini, seluruh dunia tengah dunia tengah berjibaku melawan virus corona. Hampir tak ada tempat yang aman, karena negara yang paling maju sekalipun tak luput dari paparan virus Covid-19 ini. Pilihan sikap kita hanya dua, yaitu menjadi pesimis atau tetap menjaga optimisme. Jika memilih pesimis, kita akan merutuk semua keadaan dan segala sesuatu pun akan terlihat suram. Sebaliknya, jika optimisme tetap terjaga, kita akan melihat banyak banyak hal baru akan lahir di balik setiap kesulitan.

Presiden Jokowi sendiri menekankan bahwa kondisi Indonesia masih tetap optimis. Berbagai kebijakan juga ditempuh untuk memastikan segenap masyarakat Indonesia tetap terlindungi, dan aktivitas perekonomian tetap berjalan. Salah satu sektor yang mendapat perhatian, yaitu UMKM, yang jika mampu bertahan, sebenarnya ada berbagai peluang untuk naik kelas.

1. Tak Semua Sektor Terdampak Pandemi

Yang perlu ditekankan, bahwa tidak semua sektor ekonomi menuai dampak negatif di tengah pandemi Covid-19 ini. Menteri Keuangan, Sri Mulyani ralam Rapat Kerja bersama DPR RI (06/04/2020) menekankan bahwa dalam pandemi ini ada sektor-sektor yang diperkirakan menjadi winnter dan loser. Setidaknya tujuh sektor yang diperkirakan justru menuai keuntungan, yaitu sektor tekstil, kimia, farmasi dan kesehatan, makanan-minuman, elektronik, telekomunikasi dan jasa logistik.

Dari ketujuh sektor tersebut, pelaku UMKM memiliki peluang cukup besar untuk mengakselerasi kegiatan usahanya. Di bidang tekstil misalnya, banyak UMKM berakselerasi untuk turut menyiapkan kebutuhan Alat Pelidung Diri (APD). Di sektor farmasi-kesehatan, penyedia obat herbal dan jamu tradisional yang sebelumnya terabaikan juga malah kebanjiran pesanan. Begitu juga UMKM yang bergerak di sektor makanan-minuman, yang justru banyak menuai pesanan seiring kebijakan menetap di rumah.

2. Pemerintah Serius Menjaga UMKM

Meskipun begitu, memang tak sedikir juga UMKM menuai dampak negatif yang sangat tajam, di antaranya para pelaku usaha sektor pariwisata. Oleh karena itu, pemerintah memberi perhatian cukup serius untuk melindungi para pelaku UMKM. Dalam Rapat Terbatas Mitigasi Dampak Covid-19 terhadap UMKM pagi ini (15/11/2020), presiden Jokowi menekankan empat poin untuk mengantisipasi dampak pandemi terhadap UMKM.

Pertama, yaitu percepatan eksekusi program relaksasi dan restruturisasi kredit untuk UMKM yang mengalami kesulitan. Kedua, penyiapan skema baru terkait investasi dan mitra kerja bagi UMKM. Ketiga, memasukkan UMKM dalam kategori penerima bantuan sosial, terutama paket sembako. Keempat, memberi peluang bagi UMKM untuk tetap berproduksi, terutama di sektor pertanian, industri rumah tangga, warung tradisional, dll dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

3. Peluang UMKM Naik Kelas

Secara garis besar, keempat kebijakan untuk UMKM tersebut bisa dibedakan menjadi dua. Untuk UMKM yang terdampak, pemerintah menyediakan berbagai stimulus agar para pelaku usaha tetap bisa bertahan. Bagi yang memiliki kredit, akan dilakukan restrukturisasi dan realaksasi. Bagi yang benar-benar membutuhkan, akan ada juga bantuan paket sembako. Adapun untuk UMKM yang tidak terkena dampak negatif, pemerintah akan memberi stimulus berupa investasi dan kemitraan.

Dengan kebijakan itu, maka UMKM yang terkena dampak negatif diharapkan tetap bertahan dan tidak sampai gulung tiker. Dan ketika pandemi ini berakhir, diharapkan mereka bisa memulai usahanya kembali, dan roda usaha pun bisa berjalan seperti semua. Sementara untuk UMKM yang tidak terkena dampak negatif, stimulus investasi dan kemitraan diharapkan mampu membantu mereka untuk naik kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline