Lihat ke Halaman Asli

Yohanna Hidayawati

Mahasiswa Ilmu Sejarah 2021 Universitas Airlangga

Isu Pengklaiman Reog Ponorogo oleh Malaysia Memicu Reaksi Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 11 Juni 2022   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan mengenai isu pengklaiman slah satu budaya Indonesia yakni Reog Ponorogo oleh Malaysia. Sebenarnya dahulu isu ini sudah pernah terdengar, akan tetapi kembali terpendam dan sekarang ini muncul setelah adanya pidato dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Republik Indonesia 

yaitu Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa yang mengusahakan dalam menjadikan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda UNESCO tidak hanya Indonesia saja tetapi juga ada dari Malaysia. Setelah tersebarnya pidato ini, munculah isu yang memicu reaksi sangat beragam dari masyarakat Indonesia. 

Banyak reaksi yang diperlihatkan bahwasanya masyarakat Indonesia merasa tidak rela dan tidak terima apabila budayanya yang sudah dianggap menjadi salah satu identitasnya diambil dan diakui sebagai miliknya oleh negara lain.  Seperti reaksi yang diperliahatkan oleh salah satu seniman Ponorogo yakni Hari Purnomo yang meminta pemerintah 

Indonesia agar tidak diam saja dan harus segera bertindak. Reaksi dari salah satu seniman ini menggambarkan bagaimana rasa kecintaan dan takut kehilangan akan budaya Indoensia sebagai warisan nenek moyang. Selain dari reaksi yang diperlihatkan oleh Hari Purnomo  juga masih ada beberapa reaksi masyarakat lainnya. Sebagai banyak diantaranya juga memiliki reaksi yang sama.

Polemik dari isu ini harus menjadi perhatian penuh pemerintah dalam mengembangkan bagaiamana kelanjutan untuk  menjadikan budaya  Indonesia sebagai warisan UNESCO. Selain itu, Pemerintah harus lebih berani untuk mengambil tindakan tegas kepada Negara lain yang sudah mealkukan pengklaiman budaya milik Indonesia dengan berdasarkan bukti yang akuarat.  

Tidak hanya pemerinatah saja, nemun masyarakat pun harus ikut andil dalam menghadapi polemik isu ini.  Misalnya saja dengan lebih menghargai kembali budaya lokal Indoneia dari pada buadaya asing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline