Penggunaan teknologi komunikasi telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak masa pandemi Covid-19. Di Indonesia, gadget menjadi salah satu alat komunikasi yang paling berkembang pesat. Dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat, gadget menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat, mulai dari akses informasi yang lebih mudah hingga mendukung produktivitas melalui aplikasi canggih seperti internet, game, dan media sosial.
Salah satu faktor yang mendorong meningkatnya penggunaan gadget di Indonesia adalah ketersediaannya yang semakin terjangkau. Beragam perangkat kini dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk anak-anak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 38,92% anak usia dini di Indonesia sudah menggunakan ponsel, dan 32,17% anak usia dini tercatat mengakses internet. Lebih lanjut, survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan bahwa 71,3% anak usia sekolah telah memiliki gadget pribadi.
Meskipun gadget memiliki banyak manfaat, seperti mendukung pembelajaran daring, alat ini juga sering digunakan oleh anak-anak untuk bermain game atau bersosialisasi melalui media sosial. Penggunaan gadget yang tepat dapat memberikan dampak positif, seperti membantu proses belajar dan pengembangan keterampilan digital. Namun, tanpa pengawasan yang memadai, gadget dapat menimbulkan dampak negatif.
Berikut adalah dampak penggunaan gadget pada anak-anak berdasarkan hasil dari beberapa penelitian:
Dampak Positif Gadget
- Meningkatkan metode pengajaran di sekolah yang dapat membangun keterampilan digital siswa dan meningkatkan keterlibatan siswa melalui pembelajaran berbasis teknologi.
- Mendukung perkembangan kognitif anak dalam penalaran logis, pemecahan masalah dan kreativitas.
- Mempermudah anak dalam mengakses informasi digital seperti esiklopedia online, video pembelajaran dan situs web edukasi.
- Meningkatkan keterampilan motorik anak melalui interaksi layar gadget.
Dampak Negatif Gadget
- Meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya oleh karena kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak.
- Mengganggu perkembangan keterampilan sosial dan emosional anak yang dapat berisiko mengalami keterlambatan bicara pada anak usia dini.
- Menyebabkan kecanduan dan perilaku kompulsif yang mengganggu pola tidur, konsentrasi dan produktivitas anak.
- Terpapar konten yang tidak sesuai usia, seperti konten kekerasan atau eksplisit yang dapat mempengaruhi perkembangan moral, serta memicu perilaku agresif.
Pentingnya Regulasi Penggunaan Gadget Pada Anak:
1). Perlindungan Anak
Penggunaan gadget yang tidak terkendali dapat membawa dampak negatif bagi anak-anak, seperti menurunnya konsentrasi belajar, gangguan tidur, hingga kecanduan. Untuk mengatasi masalah ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyediakan layanan khusus bagi anak-anak yang mengalami kecanduan gadget. Layanan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan, terapi, serta edukasi kepada anak-anak dan orang tua agar mereka dapat memahami cara menggunakan teknologi secara bijak dan sehat.
2). Pencegahan Penyalahgunaan Teknologi
Dalam rangka melindungi anak-anak dari akses terhadap konten yang tidak sesuai, seperti pornografi atau kekerasan, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengeluarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif. Kebijakan ini berfokus pada pemblokiran situs-situs berbahaya dan pengawasan lebih ketat terhadap akses internet. Orang tua juga diimbau untuk memanfaatkan fitur kontrol orang tua (parental control) pada perangkat anak guna mencegah penyalahgunaan teknologi.