Lihat ke Halaman Asli

Valentinus Geronimo

pekerjaan swasta yang senang nulis

Lebaran

Diperbarui: 21 April 2023   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Lebaran tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi saudara kita yang beragama Muslim,Lebaran (Jawa: , translit. berasal dari akar kata bahasa Jawa "Lbar" yang berarti selesai atau sudah berlalunya bulan Ramadan)[1] adalah nama lain dari hari raya Idulfitri maupun Iduladha yang dirayakan setiap tahun atau setiap bulan Syawal setelah sebulan umat Muslim melaksanakan puasa di bulanRamadan.

Lebaran (Jawatranslit. berasal dari akar kata bahasa Jawa "Lbar" yang berarti selesai atau sudah berlalunya bulan Ramadan)[adalah nama lain dari hari raya Idulfitri maupun Iduladha yang dirayakan setiap tahun atau setiap bulan Syawal setelah sebulan umat Muslim melaksanakan puasa di bulan Ramadan

Makna yang terdalam setelah kita berpuasa sebulan lamanya, membawa perubahan terutama dalam diri kita harusnya, menjadi pribadi yang berbeda sebelum dan sesudahnya menjadi baru kembali, apa yang menjadi baru , perilaku, perbuatan, menjadi pribadi yang lebih baik. 

kesan LEBARAN Zaman tahun 90an, adalah kekeluargaan yang sangat kental diantara masing masing anggota keluarga, bercampur, berbaur baik itu muslim maupun non muslim bersatu dalam sebuah suasana lebaran di satu keluarga, ada ritual yang sangat tidak bisa dilupakan yaitu saling memaafkan satu sama lain dan diakhiri dengan makan ketupat dan kue kue lebaran...saya yang tidak muslim pun merasakanya bahkan harus beli baju baru dan sepatu sama dengan kawan kawan muslim.

Bahkan malam harinya tidak bisa tidur karena ingin cepat cepat pagi menunggu lebaran tiba...kami anak anak zaman dulu , saling samper menuju kerumah orang orang yg merayakan lebaran , sambil berharap mendapatkan ampo dari orang orang yg lebih tua bahkan makan kue yg enak enak , minuman yg selalu disediakan, pintu terbuka sangat lebar zaman itu buat siapa saja yang datang berkunjung,atau istilah sekarang Open House.

Setelah selesai berkeliling kami selalu mengitung pendapat lebaran dari ampo ,dan kemudian dibelikan petasan maupun mainan , berkunjung dari saudara satu ke saudara yang lain, Lebaran yang penuh kenangan terindah, sekarang masih ada Lebaran namun suasananya sudah tidak seperti dulu....

Selamat Lebaran 1444 H    Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline