Diginnya malam tak menembus getaran hati yang gunda dibalik raga,.
Tak tertembus tebalnya selimut yang membungkus jiwa.
Sang guling dibiarkan terkapar berbaring lusu dipinggir kasur tanpa dirayu jemari.
Sebatang gretek terhisap habis disudut jendela tanpa kaca,.
Secangkir kopi kini telah dingin didekap gelapnya malam.
Logika kini telah mati ditelan malam ditinggalkannya hati yang risau ditemani semesta yang merindu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H