Lihat ke Halaman Asli

Yohanes WahyuVega

menulis tanpa kenal lelah dan tetap tahu batas

Mengenang Masa

Diperbarui: 15 November 2019   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

10 November membuat rakyat Indonesia kembali mengingat momen 74 tahun yang silam. Tepatnya pada tanggal 10 November 1945 yang dikenal dengan nama "Pertempuran Surabaya". Pada tanggal ini merupakan puncak dari pertempuran Surabaya tersebut dan merupakan salah satu peristiwa bersejarah terberat dalam revolusi Indonesia. Pertempuran ini pun menjadi pertempuran yang pertama bagi tentara Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.

Peristiwa ini tentunya dilatarbelakangi oleh berbagai peristiwa yang terjadi sebelumnya. Salah satu diantaranya adalah kematian Brigadir Jenderal Mallaby yang tewas dalam bentrokan-bentrokan yang terjadi di Surabaya, walaupun sebelumnya telah disepakati gencatan senjata dari pihak Indonesia maupun Inggris pada tanggal 29 Oktober 1945. Kemudian pihak Inggris mendatangkan penggantinya yakni Mayor Jendral Robert Mansergh dan mengeluarkan ultimatum bahwa pihak Indonesia harus menyerahkan persenjataannya pada tanggal 10 November 1945. Tentu saja hal ini membuat para pejuang marah.

Pada saat tanggal 10 November pasukan Inggris datang dan dengan membabi-buta melancarkan serangan terhadap arek-arek Surabaya dan para pejuang. Alat-alat tempur dikerahkan seperti pesawat tempur dan tank untuk meluluhlantahkan daerah di Surabaya. Kondisi menyeramkan dan sangat mencekam terjadi disana dalam peristiwa itu. Lewat serangan udara yang dilancarkan tentulah membuat banyak korban berjatuhan dari pihak Indonesia.

Pertempuran ini melahirkan beberapa tokoh terkenal seperti Sutomo atau yang lebih akrab dipanggil "Bung Tomo". Bung Tomo dikenal karena aksi heroiknya yang membangkitkan semangat para pejuang dan merupakan salah satu tokoh revolusioner.

Peristiwa 10 November 1945 telah menelan banyak korban yang berjatuhan bahkan mencapai ribuan baik para pejuang maupun rakyat sipil di Surabaya. Maka untuk mengenang peristiwa tersebut pada tanggal 10 November didedikasikan untuk memperingati Hari Pahlawan.           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline