Lihat ke Halaman Asli

Putra NoviantoGadi

Mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya

Film dalam Realitas Sosial

Diperbarui: 24 Maret 2021   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

via tempo.co

Di zaman yang serba modern ini siapa sih yang tidak mengenal dengan istilah 'Film'. Tentunya semua insan manusia mengenal istilah tersebut. Film secara harafiah merupakan rangkaian gambar yang hidup dan bergerak serta didukung oleh audio sebagai pemanisnya.

Film merupakan media elektronik yang paling tua dibandingkan dengan media lainnya. Apalagi film telah berhasil mempertunjukkan gambar-gambar hidup yang seolah-olah memindahkan realitas masyarakat ke atas layar. Keberadaan film telah dijadikan sebagai salah satu media komunikasi massa yang benar-benar telah memasuki kehidupan umat manusia yang begitu luas serta beraneka ragam.

Namun siapa sangka film dapat mempengaruhi dan membentuk sebuah masyarakat. Film dapat dikatakan sebagai fenomena sosial, hal ini dikarenakan film merupakan aspek yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Sehingga film secara tidak langsung hampir disamakan dengan kebutuhan sandang pangan dan papan.

Film selalu mempengaruhi dan juga membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan yang ada di baliknya. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang kemudian diimplementasikan atau diproyeksikan ke dalam layar film.

Realitas yang dibawa ke dalam sebuah layar tentunya sudah dimulai sejak jaman dulu kala. Sebagai contoh adanya film series berjudul "The Crown". Film yang dibuat oleh Peter Morgan ini menggambarkan sejarah dan juga realitas masyarakat di zaman kerajaan Inggris yang dipimpin oleh Ratu Elisabeth ke-2.

Kemudian untuk film di Indonesia yang juga mempengaruhi masyarakat adalah film dokumenter berjudul "Sexy Killer". Film yang diproduksi oleh Watchdog Image tersebut mendapat sorotan yang luar biasa di masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan film tersebut menguak tentang industri batu bara yang dijalankan oleh para penguasa di Indonesia. 

Film ini berhasil menjadi headline utama di Indonesia karena penayangan film ini tepat tiga hari sebelum pelaksanaan pemilu. Di sisi lain, film ini telah membuat masyarakat untuk melakukan 'golput' menjelang pemilu, hal tersebut terjadi karena masyarakat mengetahui realitas yang terjadi sebenarnya.

Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas sedikit mengenai film dalam mempengaruhi perubahan sosial di masyarakat. Tentunya untuk memulai pembahasan kali ini, ada beberapa poin penting yang akan saya sampaikan.

Perubahan sosial

"Selo Soemarjan & Soelaeman Soemardi (dalam Rosana, 2011) mengemukakan bahwa perubahan sosial diartikan sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat"

Dari kutipan di atas kita dapat melihat apabila perubahan sosial merupakan suatu variasi ataupun cara-cara hidup yang sudah diterima. Demikian pula film, film pada hakekatnya merupakan elemen penting dalam masyarakat sehingga film dapat dikatakan memiliki kesetaraan seperti sandang dan juga pangan. Disisi lain, film juga memiliki pengaruh penting dalam membangun realitas yang ada di masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline