Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Prihardana

Self-Improvement Mentor

Paus Fransiskus: Ketenangan Datang Dari Hati yang Penuh Kasih

Diperbarui: 22 November 2024   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://jesuits.id/paus-fransiskus-dan-pesan-hidup-yang-mendalam/

Dalam berbagai kesempatan, Paus Fransiskus kerap menyampaikan pesan-pesan mendalam tentang bagaimana mencapai ketenangan hidup. Pemimpin Gereja Katolik ini dikenal dengan pendekatan yang sederhana namun penuh kebijaksanaan, yang tidak hanya relevan bagi umat Katolik tetapi juga bagi siapa saja yang mencari kedamaian di tengah tantangan kehidupan modern.

Ketenangan Berasal dari Hidup yang Sederhana

Salah satu pesan utama Paus Fransiskus adalah pentingnya kesederhanaan dalam hidup. Dalam homilinya, ia sering mengingatkan bahwa kerakusan, baik dalam bentuk materialisme maupun ambisi, hanya akan menambah beban hidup kita. Menurutnya, kesederhanaan memungkinkan hati untuk terbuka dan menemukan sukacita sejati.

"Barang siapa yang hatinya terlalu penuh dengan hal-hal duniawi tidak akan menemukan ruang bagi Allah," ungkapnya dalam salah satu refleksi. Artinya, ketenangan sejati datang ketika kita belajar melepaskan yang tidak perlu dan fokus pada apa yang benar-benar penting.

Kasih dan Pengampunan Sebagai Dasar Ketenangan

Paus Fransiskus juga menekankan bahwa kasih dan pengampunan adalah fondasi utama untuk menciptakan ketenangan dalam diri dan hubungan dengan orang lain. Dalam ensiklik Fratelli Tutti, ia menyoroti pentingnya menciptakan harmoni melalui dialog, pengampunan, dan rekonsiliasi.

Menurut Paus, memaafkan bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan sejati yang membawa ketenangan bagi jiwa. "Pengampunan menyembuhkan luka hati dan membuka jalan untuk kedamaian sejati," katanya. Dalam praktik sehari-hari, tindakan memaafkan, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, adalah langkah penting menuju ketenangan.

Ketenangan Melalui Doa dan Keheningan

Bagi Paus Fransiskus, doa adalah pusat dari kehidupan yang tenang. Ia sering mengajak umat untuk meluangkan waktu sejenak dalam keheningan untuk merenung dan mendengarkan suara Tuhan di dalam hati. Dalam salah satu audiensi umum, ia berkata, "Keheningan bukanlah kekosongan, melainkan ruang di mana kita mendengar Tuhan berbicara."

Doa, menurut Paus, bukan hanya meminta sesuatu kepada Tuhan, tetapi juga waktu untuk bersyukur, memohon bimbingan, dan menemukan kekuatan. Dalam keheningan doa, kita dapat mengatasi kekhawatiran duniawi dan menemukan kedamaian yang melampaui pemahaman manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline