Lihat ke Halaman Asli

Peran Penting Orangtua dalam Mendukung Perkembangan Potensi Anak pada Usia Dini

Diperbarui: 21 Juni 2023   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Emmanuel Codden: pexels.com

Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan ataupun keterampilan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks berdasarkan yang didapat dari pengalaman dan juga proses pematangan seorang individu. 

Menurut Monks, dkk dalam teorinya menyatakan bahwa perkembangan merupakan suatu proses menuju kesempurnaan yang tidak bisa terulang kembali. Perkembangan dipandang sebagai suatu perubahan yang sifatnya tetap dan dapat diulang kembali.

Anak usia dini memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang cepat dan berbeda pada setiap tahap usianya. Perkembangan anak akan terbentuk secara optimal apabila mendapatkan dukungan baik dari orangtuanya. 

Dukungan tersebut harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Dari studi Dacey, mengungkapkan bahwa berbagai bentuk perbedaan lingkungan keluarga yang ditemukan cukup menjadi petunjuk kuat bahwa keluarga merupakan kekuatan yang penting, dan yang paling utama dalam proses pengembangan bakat dan kreativitas seorang anak. 

Potensi dan kreativitas anak tersebut dapat berkembang dalam suasana nonotoriter, yang memungkinkan individu untuk berpikir dan menyatakan diri secara bebas (Rogers, dalam Vernon, 1982).

Oleh karena itu orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam proses perkembangan anak pada usia dini. Berikut ini adalah hal penting yang perlu dilakukan orangtua terhadap potensi anak pada usia dini :

  • Mengembangkan Potensi dan Kreativitas Anak.

Pada usia 0-5 tahun merupakan usia di mana anak belajar lebih cepat dibandingkan dengan tahap usia selanjutnya. Sikap penting dari orangtua terhadap perkembangan anak adalah dengan menjamin dan menyakinkan bahwa anak mendapat kesempatan untuk memperoleh banyak pengalaman yang beragam. Mereka perlu menyadari bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda-beda. Ada yang pandai berolahraga, bernyanyi, memasak, menggambar, menulis, dll. Setiap potensi itu membutuhkan tempat untuk mengekspresikannya. Maksa anak-anak adalah masa yang tepat untuk memunculkan berbagai bakat yang dimiliki. Jika anak mendapatkan dukungan sejalan dengan kecenderungan alaminya, maka ia akan berpotensi mengembangkan bakatnya dan menjadi orang yang berhasil. Menurut Shapiro (Arya, 2008) mengungkapkan bahwa peran orang tua dalam memotivasi bakat dan minat anak antara lain dapat dilakukan dengan cara: 1) Mengajarkan anak untuk mengharapkan keberhasilan. 2) Sesuaikan pendidikan anak dengan minat dan gaya belajarnya. 3) Anak harus belajar bahwa diperlukan keuletan untuk mencapai keberhasilan. 4) Anak harus belajar bertanggung jawab dan belajar menghadapi kegagalan.

  • Menjadikan Orangtua sebagai Model

Walaupun semua orang dapat menjadi model, namun model yang paling baik adalah model yang berasal dari orangtua. Didukung dari Teori belajar Albert Bandura dalam Jane Brooks (2011) yang menyatakan bahwa anak belajar dari orang yang ada di sekitarnya. Anak mengamati orang yang ada di sekitar dan menirunya. Kita tahu orang yang paling dekat dngan anak usia dini adalah orangtua. Orangtua dapat membantu anak menemukan potensi dan minat-minat mereka yang paling mendalam dengan memberi contoh dan mendorong anak melakukan kegiatan beragam. Orangtua harus dapat menghargai minat intrinsik anak, dan menunjukkan perhatian dengan melibatkan diri secara intelektual dengan anak. Potensi dan kreativitas anak akan berkembang baik jika orang dewasa maupun anak mempunyai kebiasaan-kebiasaan kreatif.

Dari studi Dacey, mengungkapkan bahwa berbagai bentuk perbedaan lingkungan keluarga yang ditemukan cukup menjadi petunjuk kuat bahwa keluarga merupakan kekuatan yang penting, dan yang paling utama dalam proses pengembangan bakat dan kreativitas seorang anak. Potensi dan kreativitas anak tersebut dapat berkembang dalam suasana nonotoriter, yang memungkinkan individu untuk berpikir dan menyatakan diri secara bebas (Rogers, dalam Vernon, 1982).

Maka dapat disimpulkan bahwa potensi anak usia dini dapat terwujud dengan baik jika orangtua bersikap peduli terhadap perkembangan anaknya dan anak juga diberi kebebasan dalam mengembangkan potensi yang ia miliki. Berdasarkan pada prinsip perkembangan anak, maka pendidikan anak usia dini harus berlandaskan pada kebutuhan anak, yang tentunya disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut di lingkungan sekitarnya, sesuai dengan tahap perkembangan fisik dan psikologis anak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline