Kau yang mampu memberiku kenikmatan takalah dinginya malam tak mampu lagi di bendung oleh hangatnya selimut.
Kau yang mampu memberiku ketenangan takalah gelapnya malam tak lagi sanggup menemaniku.
Kau juga yang sanggup menghangatkanku takalah peluknya sudah birpindah ke lain bahu.
Ya kamu..... Si hitam pekat yang terkadang pahit jika sang gula tak begitu larut bersamamu.
Sang hitam yang mengajarkanku bahwa yang pahit tak selamanya menyakitkan.
Ya kamu sang sang hitam yang masih menemaniku takalah sang Surya perlahan mulai bersinar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H