Lihat ke Halaman Asli

Persimpangan Jalan

Diperbarui: 23 April 2022   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

      Saat rasa tak lagi sama,cinta dan benci enta kemana disitulah raga menringis menanti rasa yang perna ada .

   Takala rembulan tak lagi menemani malam,disitulah kuberdiri dengan sejuta kenangan ditemani kegelapan.

  Di persimpangan ini ku berdiri dengan rasa yang perna ada dan kini hilang enta keman, rasa yang hanya muncul dikala sendiri dan hilang di kala keramapian menyapa.

     Binggu rasanya ku memamahi hal itu tapi entalah ,mungkin begitu cara  semata meminta pertanggung jawaban dariku.

  Kembali kumelamum mengingat kenangan Yeng tersisa, kenagan yang sangat mudah diingat bagi kita yang memiliki memori tapi sangat sulit dilupakan bagi kita yang memiliki hati,rasio  dan akal Budi seakan kehilangan arah.

 Egoiska aku jika masih mengingat rasa ini?

Mungkin benar pendapat sebagian orang Yeng menganggap masa lalu hanyalah seonggok kenangan , tetapi bagiku masa lalu adalah sebuah penjara dimana hati dan rasaku tengelam didalamnya.

        Mampukah aku melupakan rasa ini ?

    Malam ini Di persimpangan ini  kubiarkan rasa ini pergi bersama keheningan malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline