Saat rasa tak lagi sama,cinta dan benci enta kemana disitulah raga menringis menanti rasa yang perna ada .
Takala rembulan tak lagi menemani malam,disitulah kuberdiri dengan sejuta kenangan ditemani kegelapan.
Di persimpangan ini ku berdiri dengan rasa yang perna ada dan kini hilang enta keman, rasa yang hanya muncul dikala sendiri dan hilang di kala keramapian menyapa.
Binggu rasanya ku memamahi hal itu tapi entalah ,mungkin begitu cara semata meminta pertanggung jawaban dariku.
Kembali kumelamum mengingat kenangan Yeng tersisa, kenagan yang sangat mudah diingat bagi kita yang memiliki memori tapi sangat sulit dilupakan bagi kita yang memiliki hati,rasio dan akal Budi seakan kehilangan arah.
Egoiska aku jika masih mengingat rasa ini?
Mungkin benar pendapat sebagian orang Yeng menganggap masa lalu hanyalah seonggok kenangan , tetapi bagiku masa lalu adalah sebuah penjara dimana hati dan rasaku tengelam didalamnya.
Mampukah aku melupakan rasa ini ?
Malam ini Di persimpangan ini kubiarkan rasa ini pergi bersama keheningan malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H