Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Manhitu

Murid abadi: penulis dan penerjemah

Tidur Panjang

Diperbarui: 13 September 2020   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: wallpaperstock.net

Penulis & Penerjemah: Yohanes Manhitu 

Siapa yang tak akan mendambakan tidur yang lelap,
ketika tubuh dan otak letih dan harapkan istirahat?
Meski kita memang rajin bekerja dan amat kuat,
kita ini manusia, bukan mesin ataupun robot.

Namun, adakalanya kita mengalah dan menurut
kepada segala hasrat yang meletihkan tubuh dan otak
karena kita cari dan terus mencari 'tuk menemukan
walau ketika menemukan, kita kehilangan pula.

Kita mencari, kehilangan; mencari dan kehilangan.
Kita kehilangan, mencari; kita kehilangan dan mencari.
Kita memberi-menerima; memberi dan berharap menerima.
Kita menerima, bergembira; kita bergembira menerima.

Tidur yang panjang: vitamin untuk tubuh dan otak kita
agar mereka peroleh tenaga 'tuk menjalankan fungsi.
Namun ketika si jago berkokok dan murai berkicau,
kau tinggalkan ranjang dan melepaskan selimut.

Yogyakarta, Juni 2008

Catatan: Puisi ini dan versi aslinya, Tupas Amnanut (berbahasa Dawan), terbit di Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Mei 2019).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline