Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Manhitu

Murid abadi: penulis dan penerjemah

Puisi Selalu Memanggilku*

Diperbarui: 29 Juli 2020   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan: https://www.artmajeur.com

Penulis & penerjemah: Yohanes Manhitu

Banyak kali kurasa letih dan sungguh lemah
'tuk menyahut suara puisi yang timbul riuh
laksana gelombang keras yang menerpa,
memaksaku menuangkan setiap kata.

Kadang kala puisi timbul dari mimpi yang indah,
dari suara hujan yang menimbulkan kegaduhan hebat,
dari sosok perempuan elok yang berjalan berpayung,
dari sungai panjang yang penuh dengan sampah.

Suatu kali kuabaikan keindahan tertentu,
puisi segera mendaulat kedua mataku
'tuk lekas menatap. Kupikir dan merasa,
dan baris-baris baru 'kan lahir bagi dunia.

--------------------------------------
*) Puisi Indonesia ini saya terjemahkan dari puisi saya sendiri dalam bahasa Tetun dan terbit di buku LIRIK SANTALUM: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Mei 2019; hlm. 178-179). Versi Tetunnya, Poezia Bolu Ha'u Nafatin, telah terbit di Jornal Semanal Matadalan di Dili, Timor-Leste (Edisi 21, 18-24 November 2013), dan juga telah dikutip di halaman 34 buku Tetum, A Language For Everyone (Yohanes Manhitu; New York: Mondial, 2016).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline