Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Manhitu

Murid abadi: penulis dan penerjemah

Menyingkirkan Cawan Derita*

Diperbarui: 29 Juli 2020   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: http://naka-den.co.jp 

Penulis & penerjemah: Yohanes Manhitu

Andaikan kita kuasa mengatakan tidak,
kita tak 'kan mau minum dari cawan
yang penuh dengan kegetiran---
ikatan alam penderitaan.

Andaikan kita kuasa memperkirakan
hal yang mengancam kehidupan,
kita 'kan siap 'tuk menjauhkan
bahaya dan mungkin jua maut.

Adakalanya seperti dalam drama,
kita berperan hanya menurut skenario
yang telah disiapkan sang pengarang.
Ini membuat kita tak bisa memilih.

Andaikan manusia bisa menebak
dan memahami misteri-misteri
dengan kebebasan luas dari surga,
ia 'kan lebih siap menyelamatkan hidup.


-------------------------------------
*) Puisi ini terjemahan saya sendiri dari puisi Tetun Resmi/Nasional saya HASEES KALIX TERUS NIAN, yang telah terbit di Jornal Semanal Matadalan di Dili, Timor-Leste (Edisi 29, 3-9 Februari 2014). Versi Indonesia ini terbit di buku puisi saya yang berjudul LIRIK SANTALUM: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia (Yogyakarta: Penerbit Diandra Kreatif, Mei 2019; hlm. 238-239).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline