Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Kalakmabin

Anak Perantauan

Kehidupan Modern Serba Ada, Serba Guna, tapi Mengapa Gampang Tergoda?

Diperbarui: 16 September 2024   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar:  https://www.canva.com/design/DAGHZCvD-EQ/tbk6HkKdYS0pqWLS69yBng/edit?utm_content=DAGHZCvD-EQ&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2

Kehidupan Modern , Serba Ada, Serba Guna, Tapi Mengapa Gampang Tergoda?

Oleh : Yohanes kalakmabin

Di era modern ini, kehidupan manusia telah mencapai titik kemudahan yang luar biasa. Teknologi mempermudah segala aspek kehidupan, dari akses informasi yang tak terbatas, hingga kemudahan memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan beberapa sentuhan di layar smartphone. Semua yang kita butuhkan, mulai dari makanan, pakaian, hiburan, bahkan interaksi sosial, ada dalam genggaman tangan. Segala sesuatu terasa serba ada dan serba guna. Namun, di balik segala kenyamanan dan kemudahan ini, ada fenomena yang tak bisa diabaikan---mengapa, di tengah semua ini, orang begitu mudah tergoda?

Era Digital: Antara Kemudahan dan Gangguan

Teknologi digital telah merombak total cara kita menjalani hidup. Kita sekarang bisa berinteraksi dengan siapa saja di seluruh dunia, kapan saja, tanpa batasan ruang dan waktu. Sosial media dan aplikasi chatting memungkinkan kita terhubung dengan banyak orang, bahkan yang belum pernah kita temui. Dalam sekejap, komunikasi instan membuka pintu lebar untuk berbagai bentuk interaksi.

Namun, kemudahan ini juga membawa dampak negatif. Dengan begitu banyaknya pilihan dan godaan di dunia maya, banyak orang merasa sulit mempertahankan komitmen dalam hubungan. Chatting dengan seseorang yang menarik di media sosial mungkin dimulai dengan niat yang ringan, tapi sering kali bisa berujung pada sesuatu yang lebih. Ketika semua hal bisa diakses dengan mudah, termasuk hubungan dengan orang baru, menjaga kesetiaan menjadi tantangan yang semakin besar.  

Kultur Konsumsi yang Cepat.

Kehidupan modern juga mendorong budaya konsumsi yang cepat dan instan. Dalam hal materi, kita terbiasa membeli sesuatu yang baru ketika barang lama sudah tak lagi menarik. Budaya konsumtif ini secara tidak langsung memengaruhi cara kita memandang hubungan. Banyak orang mulai melihat hubungan seperti barang yang bisa "diganti" ketika sudah tidak memberikan kebahagiaan instan. 

Persepsi ini membuat banyak individu tergoda untuk mencari sensasi baru ketika hubungan mereka sedang berada di titik jenuh. Di sinilah godaan untuk "bermain" dengan orang lain menjadi lebih besar. Daripada bekerja keras untuk memperbaiki masalah dalam hubungan, banyak yang memilih mencari kepuasan cepat dari hubungan yang baru dan menarik.

Pergeseran Nilai dan Norma Sosial.

Dulu, nilai-nilai seperti kesetiaan, komitmen, dan tanggung jawab dalam hubungan sangat dihargai. Namun, seiring berkembangnya zaman, nilai-nilai ini mulai bergeser. Kebebasan berekspresi dan menjalani hidup sesuai keinginan menjadi salah satu tema utama kehidupan modern. Ini tentu memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal menghilangkan berbagai bentuk diskriminasi dan stereotip. Namun, ada sisi negatifnya -kebebasan yang berlebihan sering kali mengikis rasa tanggung jawab dalam hubungan.

Komitmen dalam hubungan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus dijaga dengan serius. Banyak orang merasa bahwa selagi ada kesempatan untuk menjalin hubungan baru tanpa harus terikat, mengapa harus bertahan dengan yang lama? Pergeseran nilai-nilai ini memudahkan seseorang tergoda untuk berpaling, bahkan ketika mereka sudah berada dalam hubungan yang stabil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline