Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Kafiar

Freelancer

Auklet Jambul, Cinta Bersemi di Musim Semi

Diperbarui: 10 Oktober 2022   05:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Auklet Jambul (Pic: Marie Read/Nature Picture Library

Auklet Jambul (Aethia cristatella), burung laut bertubuh mungil yang hidup bersarang di pantai berbatu di pulau terpencil di perairan laut antara Serbia dan Alaska. Profesor Ian Jones dari Memorial University di Newfoundland, mempelajari karakteristik burung ini selama 36 tahun. Ia meneliti musim kawin dari burung Auklet Jambul ini. Ia mengatakan, ketika musim semi tiba, burung-burung ini akan mengadakan acara berpacaran yang meriah, seperti halnya pesta renang. Ia menambahkan, acara berpacaran ini mirip dengan model  pacaran ala tahun enam puluhan.

Ia menjelaskan, sewaktu musim semi tiba, Auklet Jantan akan memilih tempat untuk pertunjukkan acaranya. Si jantan akan berdiri dan memamerkan jambulnya, mengeluarkan suara terompet, hooting dan yapping, sejenis suara lolongan pendek anjing bayi.

Apabila seekor burung Auklet betina tertarik maka dia akan mendekati si jantan. Dan apabila mereka saling suka sama suka maka mereka akan berpose, bersuara dan saling membelai dengan paruhnya. Ketika peristiwa ini terjadi, maka kelenjar di bawah bulu tengkuk mereka akan mengeluarkan  zat beraroma jeruk keprok. Bau ini seolah pertanda suatu ikatan bahwa mereka saling suka untuk mencintai. Burung ini berkoloni dan mereka hinggap diatas bebatuan luas. Dengan berhimpit-himpitan mereka melakukan segala macam tingkah aneh dalam "festival perkawinan" ini. Ketika pasangannya sudah saling suka, biasa ia merayu betina di lehernya lalu mereka melakukan hubungan layak suami istri. Mereka bisa melakukannya beberapa kali dalam satu jam. Mereka tidak melakukan hubungan di tanah kering, melainkan melakukannya di laut. 

Teman-teman Auklet lainnya akan usil-usilan berusaha mencegat dan menggagalkan hubungan "cinta" sepasang kekasih. Mereka akan berupaya agar si jantan menolak betina dengan cara menusukkan paruhnya.

Selama musim semi, pasangan betina menghasilkan satu telur, lantas menjadi ibu selama beberapa bulan, dan selalu hidup berdampingan dengan si jantan. Tahun depan, anaknya telah bertumbuh dewasa dan akan menunggu musim semi untuk mencari pasangan hidupnya dalam sebuah "Acara pesta kawin" yang meriah bersama-sama dengan ayah dan ibunya.

Yohanes Kafiar

Ref : Ian Jones




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline