Penekanan pertama dalam sistem kepribadian yang menjadi penekanan Jung adalah tentang ego. Menurut Jung, Ego merupakan aspek sadar dari kepribadian yang bertanggung jawab melaksanakan aktivitas normal dalam kondisi terjaga.
Penekanan kedua adalah tentang sikap ekstrovert dan introvert. Ekstrovert adalah sikap psyche yang lebih berorientasi pada dunia luar dan orang-orang lain, sedangkan introvert adalah sikap psyche yang lebih berorientasi pada pikiran dan perasaan diri sendiri.
Penekanan ketiga adalah fungsi psikologis. Fungsi psikologis terdiri dari penginderaan, intuisi, pemikiran, dan perasaan. Penginderaan dan intuisi termasuk dalam fungsi non-rasional karena tidak menggunakan proses akal. Sedangkan pemikiran dan perasaan itu rasional karena melibatkan penilaian dan evaluasi dari setiap pengalaman.
Penekanan keempat adalah tipe-tipe psikologis. Tipe-tipe ini dikelompokkan menurut dua sikap dan empat fungsi di atas.
- Tipe pertama adalah pemikiran ekstrovert yang lebih logis, objektif, dan dogmatis.
- Tipe kedua adalah perasaan ekstrovert yang lebih emosional, sensitif, dan berjiwa sosial.
- Tipe ketiga adalah penginderaan ekstrovert yang lebih mudah beradaptasi dan menikmati kebahagiaan.
- Tipe keempat adalah intuisi ekstrovert yang lebih kreatif dan motivatif.
- Tipe kelima adalah pemikiran introvert yang lebih peduli privasi, pemahaman sendiri dari pada orang lain.
- Tipe keenam adalah perasaan introvert yang lebih menekan emosi daripada mengekspresikannya.
- Tipe ketujuh adalah penginderaan introvert yang lebih pasif, tenang, dan estetis.
- Tipe kedelapan adalah intuisi introvert yang lebih peduli pada dunia bawah sadar dari pada realitas sehari-hari.
Penekanan kelima adalah ketidaksadaran personal. Ketidaksadaan personal adalah bentuk penyimpanan setiap materi atau pengalaman yang dulu disadari tetapi kemudian dilupakan atau ditekan.
Penekanan keenam adalah complex (kompleks). Kompleks adalah sebuah inti atau pola tertentu dari emosi, ingatan, persepsi, dn harapan-harapan dalam ketidaksadaran personal yang terorganisasi menurut sebuah tema umum.
Penekanan ketujuh adalah ketidaksadaran kolektif. Ketidaksadaran kolektif merupakan level terdalam dari psyche yang berisikan akumulasi dari pengalaman-pengamalan manusia yang diwariskan. Ketidaksadaran kolektif menjadi bagaikan kumpulan ketidaksadaran personal yang diwariskan antar generasi.
Penekanan kedelapan adalah arketipe. Arketipe adalah gambaran-gambaran dari pengalaman-pengalaman universal yang terkandung dalam ketidaksadaran kolektif.
Arketipe ini terdiri dari lima arketipe utama: pertama adalah arketipe persona, yakni peran atau figur publik yang menunjukkan diri seseorang berbeda dengan orang lain.
Kedua dan ketiga adalah arketipe anima dan animus, yang menunjukkan bahwa seorang pria punya sifat feminim dan seorang wanita punya sifat maskulin, dengan maksud agar ada penyesuaian dan juga pemahaman sifat dari seseorang dengan jenis kelamin tertentu terhadap seorang dengan jenis kelamin yang lain.
Keempat adalah arketipe bayangan, yakni sisi gelap kepribadian yang berisikan insting-insting hewani yang bersifat primitif. Kelima adalah arketipe diri, yang menunjukkan kesatuan, integrasi, dan harmoni dari kepribadian seutuhnya.