Lihat ke Halaman Asli

Kemajuan Pembangunan Shelter Cangkringan Signifikan

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sleman (8/3) - Pembangunan 300 buah shelter (hunian sementara) pertama yang merupakan bantuan dari pihak posko Jenggala, BNPB, dan Pemerintah provinsi Yogyakarta telah masuk kedalam tahap yang cukup signifikan. Posko yang telah diresmikan oleh Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono IX sejak 22 November lalu, kini sudah berhasil membangun 125 shelter yang berada di dusun Plosokerep, Umbulharjo, Cangkringan. Shelter ini rencananya akan diperuntukkan bagi para korban merapi yang berasal dari Desa Umbulharjo. Dalam data yang tercatat oleh posko Jenggala ada 283 Rumah Rusak Berat di Umbulharjo. Lokasinya antara lain di Dusun Pangukrejo, Palemsari dan Karang Kendal. Ditambah kurang lebih 30 shelter yang sedianya sudah berdiri rusak berat dihantam angin dan hujan yang sering terjadi di sekitar gunung Merapi akhir-akhir ini.

Shelter yang akan didirikan di atas tanah seluas 26.370 meter persegi  yang telah disewa oleh Posko Jenggala di Dusun Plosokerep , Umbulharjo ini hasil finalnya akan berupa 300 hunian yang masing-masing berukuran 6m x 6m dan juga 4m x 7m. Hunian sementara ini setidaknya dapat memuat dua ruang tidur, satu ruang keluarga dan satu kamar mandi. Sebanyak 125 hunian telah berhasil didirikan kembali pasca hujan deras yang merusak beberapa shelter beberapa hari yang lalu , bangunan yang masih berupa rangka dan fondasi rencanaya akan rampung satu bulan kedepan, itu artinya tidak lama lagi pengungsi yang rumahnya rusak berat dapat segera menempati hunian barunya di shelter ini.

Saat ditemui disela-sela makan siang, petugas Posko Jenggala, Shiddiq Akbar, mengatakan pihaknya sangat berterimakasih karena cepatnya pembangunan shelter ini juga karena bantuan dari warga Umbulharjo, Cangkringan yang bersedia membantu lancarnya pembangunan berupa bantuan tenaga fisik maupun moril. "Bapak-bapak di Umbulharjo sangat antusias dengan program ini, mereka dengan rela membantu para tukang yang bekerja, kami sudah masuk tahap 65 persen" ujar Shiddiq.

Warga Cangkringan antusias karena nantinya shelter ini bebas dikelola oleh mereka sendiri. Pengungsi bebas untuk membongkar shelter dan menggunakannya untuk rumah tinggal permanen di kemudian hari untuk membangun kehidupan baru . Yang jelas, Shelter ini dibangun dengan tujuan utama sebagai tempat tinggal sementara para korban sembari mereka membangun rumah mereka kembali.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline