Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Ishak

Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

Benarkah Kualitas Melatih Jose Mourinho Sudah Memudar?

Diperbarui: 22 Maret 2021   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kualitas dari pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho seakan mulai diragukan (Foto: 90min)

Bagi pencinta sepak bola sejati, khususnya sepak bola Inggris, tentu sudah tahu betul siapa itu Jose Mourinho.

Seorang juru taktik asal Portugal yang kini menangani klub London Utara, Tottenham Hotspur ini sekarang cukup mendapat sorotan dari penggemarnya maupun pengamat sepak bola.

Bukan tanpa alasan, meski pada akhir pekan kemarin mantan pelatih Chelsea itu mampu memberikan kemenangan timnya atas Aston Villa dengan skor 2-0, namun tetap saja kualitasnya dalam meracik taktik mulai dipertanyakan.

Pasalnya, dua gol yang didapat oleh The Lilywhites dianggap sedikit berbau keberuntungan, di mana pada gol pertama yang diciptakan oleh Vinicius memanfaatkan kesalahan dari lini pertahanan tim tuan rumah, sedangkan gol kedua yang dikemas Harry Kane didapat melalui titik putih penalti.

Dengan kata lain, proses dua gol yang didapat itu bukanlah murni dari serangan yang dibangun awal oleh Tottenham Hotspur sendiri.

Selebrasi para pemain Tottenham Hotspur saat melumat Aston Villa pada akhir pekan kemarin (Foto: Sky Sports).

Tak hanya itu, beberapa hari sebelumnya, tim London Putih juga secara mengejutkan dilibas oleh tim asal Kroasia, Dinamo Zagreb dengan skor 0-3 yang membuat mereka harus tersingkir dengan skor agregat 2-3 di babak 16 besar Liga Europa 2020-21.

Di kancah domestik, Liga Primer Inggris pun performa Spurs terbilang kurang konsisten yang membuat mereka kini menempati urutan keenam di klasemen sementara dengan torehan 48 poin dari 29 pertandingan.

Padahal, biasanya tim yang ditangani oleh Mourinho jika tidak mampu menempati posisi puncak klasemen, minimal berada di urutan kedua atau ketiga.

Gaya bermain pelatih yang pernah menangani Real Madrid dan Inter Milan ini dikenal sebagai juru taktik yang mencanangkan negative football atau permainan yang mengutamakan pertahanan yang kuat lalu mengincar kemenangan melalui serangan balik.

Suka atau tidak, taktik dari pelatih yang menyebut dirinya The Special One ini nyatanya masih bisa membuahkan hasil dengan mendapatkan trofi saat ia masih melatih di Chelsea, Real Madrid, Inter Milan, dan Manchester United.

Kendati demikian, tidak sedikit yang mengkritik gaya bermainnya termasuk Cristiano Ronaldo saat keduanya bekerja sama di tahun 2011 lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline