Lihat ke Halaman Asli

Wisata Ilmiah Volcano Merapi

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1326202332228375598

Daerah pegungungan Kaliurang Yogyakarta kini telah kembali dalam keadaan normal pasca erupsi merapi. Kawasan ini pada awalnya merupakan daerah wisata pegunungan bernuansa alam di kota Yogyakarta yang sering dikunjungi oleh Belanda pada zaman dahulu sebagai tempat peristirahatan. Sejumlah tempat wisata baru seperti Museum Volcano Merapi, Lembah Bendo outbond Adventure, Merapi Golf, bumi perkemahan serta berbagai wisata bercocok tanam yang dikelola penduduk kawasan kaliurang.

Di samping keindahan alamnya, Kaliurang juga mempunyai beberapa bangunan peninggalan sejarah. Diantaranya adalah Wisma Kaliurang dan Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang sebagian bangunannya berada di bawah tanah. Museum ini menguak misteri kebudayaan dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan dengan putri Kraton Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19.

“Wisata kaliurang merupakan daerah yang tepat sebagai wisata keluarga apalagi sekarang telah ada muesum volcano merapi. Selain berlibur bisa juga memberikan pengetahuan kepada anak – anak tentang ke gunung api an”. Ujar rossy (32) pengunjung Museum volcano merapi yang bersal dari jakarta.

Museum yang bernaung dibawah Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Yogyakarta ini sayangnya kurang mendapat perhatian dari pemerintah. pengelolan daerah wisata Kaliurang khususnya Museum Volcano Merapi memerlukan biaya yang tidak sedikit. Padahal berbagai infrastruktur seperti gedung theater, Tematik Kegempaan serta Simulasi Kegempaan merupakan daya tarik pengunjung untuk berwisata ke Museum. Tetapi apadaya ketika saat berkunjung wahana – wahana yang menjadi penarik perhatian tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya, tentunya akan mengecewakan pengunjung.

“Hal menarik lainnya adalah adanya Taman Kehati yaitu Taman yang berisi tanaman serta berbagai macam tumbuhan yang mati disebabkan terkena awan panas merapi. Penamanan kembali dimaksudkan sebagai penyeimbang alam serta bentuk kepedulian terhadap alam dan organisasinya”. Ujar Suharna sselaku kepala Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Museum Volcano Merapi.

Suharna juga menuturkan bahwa “Semenjak awal museum di buka untuk umum kini sudah mengalami berbagai peningkatan, baik dari segi pengunjung dari 40 ribu kini hingga mencapai60 ribu per tahun dan tentunya fasilitas akan terus kami tingkatkan demi kenyamanan dan kepuasan pengunjung”.

Biaya retribusi yang cukup terjangkau Rp. 3000 menjadikan museum ini salah satu tempat alternatif liburan Ilmiah baik keluarga, maupun kunjungan sekolah – sekolah yang ingin mengetahui tentang pengetahuan ke gunung api an.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline