Lihat ke Halaman Asli

Motivasi Islam: Ramadhan oleh Johanes Chandra Ekajaya

Diperbarui: 28 September 2015   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hai, Bertemu lagi bersama saya Johanes Chandra Ekajaya atau bisa di panggil Yohanes Chandra Ekajaya. saya adalah seorang Pembisnis di bidang Properti. saya memiliki sebuah perusahaan yang bernama PT. Johanes Chandra Ekajaya yang dibangun oleh ayah saya Chandra Ekajaya. saya mempunyai hobi menulis dan saya juga seorang Motivator. saya ingin berbagi Motivasi Cinta, Motivasi Islam, Motivasi Sukses, Motivasi Kehidupan, Motivasi dan Inspirasi. nah kali ini saya ingin menuliskan sebuah Motivasi Islam : RAMADHAN oleh Johanes Chandra Ekajaya. mari kita simak.

Motivasi Islam : Ramadhan oleh Johanes Chandra Ekajaya

Detik waktu yang kita lalui itu sama. Yang membedakan rasa dalam menjalaninya. Ada yang menganggap Ramadhan terlalu lama , namun ada ya g merasa cepet berlalu, kembali pada rasa keimanan kita.

Shaum itu tetap sederhana , tak konsumtif dan berhambur. Shaum itu kenikmatan hati bukan expresi kemewahan fisik dan materi. Karena kederhanaan mudah di terima semua, sedang ingin Nampak lebih mewah hanya membawa lelah.

Kesucianya seperti embun yang membersihkan dedaunan di kala pagi, begitu juga puasa yang akan membersikan dan membasuh jiwa kita dari segala dosa,

Shaum itu tentang mensyukuri tiga ni’mat Allah dalam hidup kita. Pertama, fisik. Rasulullah SAW mesyukuri fisik dengan cara berolahraga, dan jika olahraga beliau membawa istrinya Siti Aisyah . maka sunahnya berolahraga membawa istri. Jangan isntrinya Rita yang di bawa Sarah , itu tidak nyunah.

Bentuk mensyukuri fisik yang kedua adalah dengan menjaga pola makan . maka shaum adalah bentuk mensyukuri fisik yang Allah berikan , karena menjaga pola makan makan kita menjaga keseimbangan hidup. Kita memang boleh makan dan minum tapi ada yang di garisbawahi yaitu jangan berlebihan. Pola makan Rasulullah SAW dengan logika bukan dengan emosi, beliau makan saat laoar dan berhenti sebelum kenyang. Kita? Belum lapar sudah makan, belum muntah belum berhenti.

Bentuk mensyukuri fisik yang ketiga adalah dengan cara menjaga kebersihan. Rasulullah SAW jika akan tidur saja menurut Aisyah RA itu bersih karena beliau selalu berwudhu beliau bersiwak. Saat shaum ini tidak membatalkan shaum , yang membatalkan itu menelan odol.

Karena setiap perjalanan selalu ada makna baru yang di temukan. Berjalan tak sekedar berjalan, namun memberi bukti tentang kesabaran Allah SWT

Shaum adalah tentang optimism… seberapa berat menahan nafsu, namun orang yang shaum tetap optimis menunggu maghrib tiba. Kalaupun tak sempat bertemu tak sempat bertemu dengan wkatu maghrib karena usia yang tak sempat namun maghrib tetap tiba. Pun demikian dalam kehidupan keseharian , kita tak akan luput dari ujian maka janagn pernah lebih untuk berharap bahwa kelak ‘maghrib’ akan tiba dari akhir dari segala ujian…

Artikel Lainnya :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline