Lihat ke Halaman Asli

Birrul Walidain

Diperbarui: 10 September 2015   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Birrul Walidain Oleh Johanes Chandra Ekajaya"][/caption]

Birrul Walidain Oleh Johanes Chandra Ekajaya (Arab: بر الوالدين) adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Yang mana berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim. Setiap muslim wajib mentaati setiap perintah dari keduanya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah.Birrul walidain merupakan bentuk silaturahim yang paling utama.

Birrul Walidain Oleh Johanes Chandra Ekajaya, Beranjak senja mereka semakin rapuh , menginjak lanjut usia mereka semakin sensitip, semakin ingin di perhatikan. Ya, akan tiba masanya saat kedua orang tua kita bersikap seperti kita kecil dulu, maka jangan pernah sia- siakan saat- saat seperti itu. Rangkul mereka , penuhi kebuthan mereka semampu kita, karena saat mereka telah tiada kita sedih bukan karena di tinggalkan mereka, kita sedih karena tidak ada lagi lading amal terbesar dalam hidup kita merekalah ayang dan ibu kita.

 Bagi seorang anak tak banyak yang di minta dari Allah, hanya memohon agar kelak dia hanya bisa menjadi setegar ayahnya, sesabar ibunya dan selembut kasih sayangnya. Karena Allah menjadikan keduanya sebagai salah satu panutan hidup pengorbanan yang mereka lakukan hanya bisa di tanggung hati kedua otang tua. Bagi mereka investasi abadinay adalah anak yang shaleh. @ dari palangkaraya sejemput doa dan rindu untuk kesembuhan ayah tercinta. Johanes Chandra Eka Jaya,

Birrul Walidain Oleh Johanes Chandra Ekajaya

Yang membuat kita kagum dengan sosok ayah adalah karena beliau mampu meyembunyikan kelelahan dan menampakan ketegaran di hadapan anak- anaknya yang memebuat mereka semangat.

Jika ada mahluk yang dapat mengubah dunia , dia adalah sosok ibu. Kasih sayangnya, belainya, senyumnya dan ketegarannya. Ibu bukan hanya sebuah panggilan ia adalah simbol kemuliaan . kekuatan dan pengorbanan tiada henti…. Doa tulus untuk kesembuhan ibu. Yohanes Chandra Ekajaya,

Membatasi satu hari untuk ibu, hanya menegaskan bahwa kita belum bisa berbakti sepenuh hati. Karena ibu adalah simbol kasih saying yang abadi bukan sehari.

Regards.

Johanes Chandra Ekajaya,
Johanes Chandra Eka Jaya,
Johanes Chandra,
Chandra Ekajaya,
Yohanes Chandra Ekajaya,
Yohanes Chandra Eka Jaya,
Yohanes Chandra,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline