Lihat ke Halaman Asli

Pengamen Kecil

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku si pengamen kecil kembali berlaga
Kali ini pentasku di atas bus Tentrem jurusan Surabaya - Malang

Kuambil ukulele kecilku. Ha ha ha
Sama seperti aku yang kecil.
Kumulai dengan senyum, tawa memelas
Ha ha ha
Jangan tanya bagaimana bentuknya, karena ku juga bingung mendeskripsikannya

Kulantunkan lagu, meski ku tahu tak semerdu Pasha Ungu ataupun Om Tompi.
Kupilih lagu dari ST 12 yang katanya sih mau bubar karena masalah internal
Sudahlah, tak penting juga

"Saat Terakhir" kunyanyikan.
Ku selalu berpikir lagu ini tentang ibuku
Yang kuanggap sudah tiada
Karena ibu yang ada kini selalu menyuruhku mengamen ketimbang sekolah
Dan tak jarang pula ia berkata aku bukan anaknya
Jadi dia memang bukan ibuku, Ha ha ha

Laguku pun selesai.
Kubagikan kantongku
Beberapa orang ada yang pura-pura tidur, tersenyum sembari mengangkat tangan
Hemb...
Mungkin ini bukan bus keberuntunganku
Sudahlah kupulang saja
Toh aku hanya pengamen kecil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline