Lihat ke Halaman Asli

Botol Jalanan

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menemukan botol
menggelinding di atas aspal hitam pekat


“Sayang kalau dibuang”
aku mengambil, kucuci dan kuisi air mata
lalu kau datang melihat botolku dan melubangi dasarnya
“Airnya habis tak bersisa” dan kau lalu tertawa

botolnya kau buang

Aku menemukan botol hitam
di atas aspal pekat yang menggelinding

“Siapa yang buang?”
aku ambil, kucuci dan kuisi air mata
lalu kau melihat dasar botol yang berlubang
“Kapan akan penuh?” kau berkata habis tertawa
botolnya kau buang

Aku menemukan kau
menggelinding di atas botol pekat berisi aspal hitam

“Orang terbuang”
aku mengambilmu, kucuci dan kuisi air mata
lalu kau melihat botolnya dan menambal lubangnya
kau tersenyum dan berkata “selesai sudah”
botolnya kau simpan

(Salatiga, November 2007)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline