Joseph Goebbels seorang propagandis NAZI di masa Hitler berkuasa mengatakan bahwa keburukan yang di ceritakan berulang ulang akan menjadi kebenaran. Pada mulanya ini adalah teknik propaganda modern, yang diberi nama "argentums ad nausem", atau dikenal juga sebagai teknik "big lie".
Prinsip dari propaganda ini adalah menyebarluaskan berita bohong melalui media massa sebanyak dan sesering mungkin hingga kebohongan itu dianggap sebagai kebenaran. Apakah itu relefan untuk saat ini atau hanyalah komsumsi tertentu di masa dimana perang dan politik merupakan elemen penting yang hanya sekedar permainan untuk tujuan kemenangan kekuasaan saja.
Pemikiran ideal terkadang bertarung dalam situasi yang umum di masyarakat, semuanya tidak mutlak di pakai dalam interaksi pergaulan masyarakat itu, tapi bisa terjadi pada saat menjadikan itu bagian dari alasan kebaikan.
Seperti cara makan ala bule atau disebut table manner yang salah satu etika makanya tidak boleh kelihatan makanan di dalam mulut di saat mengunyah, masih digunakan sebagian orang karena itu sopan, walaupun itu produk kolonial di masa dahulu apabila dihubungkan sejarah keterkaitanya.
Begitu pula di masyarakat jawa, menggunakan tangan kanan dalam semua aktivitas keseharian termasuk makan dianggap baik dan sopan, walaupun itu hasil dari tradisi syariat islam, dimana tidak semua orang jawa beragama islam.
Mencermati tentang kebiasaan hidup masyarakat dimana di dalam relasi kerja terjadi penggunaan aktivitas dengan kebiasaan tertentu yang belum bisa ditentukan antara bermanfaat baik atau merugikan dan menjadi buruk, banyak terjadi akibat prinsip kebenaran yang relatif, atau bisa dikatakan ada kebenaran yang bisa diterima di samping keburukanya atau sebaliknya.
Misalnya dalam kehidupan sehari hari, Seperti yang kita ketahui pekerjaan di bidang jasa seperti bengkel motor atau mobil, service peralatan elektronik, seringkali mengganti onderdil dalam peralatan itu dengan bahan lain yang lebih murah, padahal onderdil yang awal lebih mahal karena orisinal, yang nantinya akan di jual kembali kepada pelanggan lain yang memerlukan onderdil itu dengan kualitas barang lebih bagus. Atau ada kesulitan pencarian barang yang sejenis itu di pasaran. Itu sering dinamakan sebagai kanibalan.
Tentu kita ketahui kanibal itu adalah istilah dari mereka yang bisa mengkonsumsi sesamanya, manusia memakan manusia atau binatang memakan jenis yang sama binatang tersebut. Disini akan diartikan bahwa barang tertentu diambil dari produk lain untuk dipasang ke dalam produk yang lainya yang memerlukan.
Dimasyarakat cara seperti ini kebanyakan dibenci oleh banyak orang, karena dianggap mencuri, tapi bagi mereka yang merasa mendapatkan keuntungan dari cara itu tidak akan menolak walaupun itu merugikan orang lain. Makanya seperti tertulis diatas bahwa kebenaran ini dianggap sebagai kebenaran yang relatif, atau tidak pada posisi kemutlakan.
Begitu pula bagi tenaga ahli service, selain untuk kepentingan profit terkadang tenaga ahli harus mencarikan solusi bagi pelanggan untuk mendapatkan barang dengan cepat dan bagus, sehingga tugas jasanya diselesaikan dengan baik. Walaupun resikonya besar karena bagi mereka yang merasa dirugikan tidak akan ada kepercayaan lagi, dan beresiko terhadap masa depan usahanya.
Apakah aktivitas ini berlaku kepada pekerjaan non jasa, tentu saja semuanya bisa terjadi pada saat kita mengerti objek sasaran kanibalnya. Seperti di suatu saat ada pengusaha kerupuk dengan bahan dasar singkong, mencari bahan bakunya yang sudah mulai berkurang ataupun langka di tempatnya.