Lihat ke Halaman Asli

Mengungkap penuh Keintiman Iman Dalam Penuh Kasih

Diperbarui: 14 Mei 2024   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Iman sering sekali dibandingkan dengan persahabatan, perkawinan maupun terhadap panggilan. memang dari hal ini merupakan hal yang tepat, dimana  iman sendiri merupakan suatu relasi maupun hubungan keintiman antara Allah dan manusia di dalam perjalanan hidupnya menghidupi iman itu sendiri. iman juga merupakan kesatuan antara ciptaan dengan sang pencipta yang secara total dan penuh terutama yang jatuh cinta kepada kita secara pribadi dan konteks yang ditampilkan terlihat tidak tersembunyi dan menjadi konteks komunitas iman juga di dalamnya.

dari hal ini tidak hanya menjelaskan iman sebagai suatu kebersamaan saja. Imam ada dalam konteks credo nicea, yang disebut "persekutuan para kudus ". dalam perjalanan manusia menghidupi iman sering kali dijumpai mengenai kekeringan dalam pengolahanya terkait cara berdoa yang renggang dan bahkan berhenti di dalam melaksanakan dan menjalankan keintiman iman sendiri yang merupakan keintiman yang penuh kasih. Terkait hal ini,  banyak sekali manusia sekarang yang telah disibukan dengan pekerjaan, kenikmatan duniawi sampai sampai manusia sendiri larut dan turut berpengaruh dalam fenomena kekeringan iman sendiri yang merupakan keintiman yang penuh kasih kepada Allah.

Penjelasan di atas sangat rilevan dalam diri dan kurang baik jika secara terus menerus dipertahankan dan disalahartikan dalam ciptaan dan sang pencipta yang menjalin keintiman yang penuh kasih kepada Tuhan. Mengenai hal ini berarti iman seharunya dihidupi dari pengalaman dan keterbukaan ciptaan kepada sang pencipta dan juga dapat melalui pengalaman komunitas universal akan kemesraan cinta dengan Kristus yang telah bangkit. jika ini- berarti bagi orang beriman pribadi-pengambilan bagian dalam menumbuhkan iman menjadi hal yang penting dimana iman menuntut kesadaran yang mendalam antara ciptaan dan pencipta yang tidak terpisah dari orang lain maupun tindakan kesenangan duniawi semata. Iman juga merupakan tanggapan dari pribadi sendiri bukan suatu kelompok maupun komunitas yang ada. Iman tidak pernah "buta". Tetapi sebaliknya, iman adalah cara untuk melihat dengan hati dan pikiran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline