Lihat ke Halaman Asli

Yopiklau

Penyuka hal-hal sederhana

Jatuh Cinta atau Terjatuh Karena Cinta?

Diperbarui: 21 November 2024   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Gambar: iStock)

Sejarah cinta telah setua sejarah manusia. Hingga kini kisah-kisah cinta telah tertuang dalam banyak puisi dan lagu. Tidak sedikit juga buku fiksi maupun non fiksi yang membahas tentangnya. Tema cinta memang tema klasik, tetapi selalu segar bila dibahas.

Kisah cinta biasanya diawali dengan rasa jatuh cinta. Dalam bahasa Inggris disebut fall in love (jatuh pada cinta). Artinya ketika jatuh cinta, seseorang sedang terjatuh dalam rasa cinta. Ia jatuh pada rasa amat suka atau sungguh ingin terhadap orang lain. Ada perasaan positif luar biasa yang sedang ia alami terhadap orang lain. Ia menangkap sesuatu yang sangat istimewa dalam diri orang lain dan hal itu berhasil menarik dengan kuat perasaannya  untuk menyukai atau mengingini orang itu. Biasanya karena keistimewaan fisik, karakter, maupun sesuatu yang sulit dijelaskan.

Orang yang sedang jatuh cinta biasanya mengalami perilaku yang lain dari biasanya. Misalnya selalu ingin melihat orang yang disukainya, tidak merasa bosan chatting dengan dia, bersedia melakukan hal apapun untuknya, dan berbagai perilaku 'aneh'lainnya. Perilaku yang diakibatkan oleh rasa jatuh cinta bisa saja positif, tapi bisa juga negatif. Jika seseorang tidak sanggup mengendalikan diri terhadap hal-hal yang negatif maka sesungguhnya perasaan jatuh cinta berubah menjadi pengalaman terjatuh karena cinta.

Saya pernah punya teman sekolah yang sangat pintar. Sebelum punya pacar, ia mendapat ranking pertama di kelas kami. Kemudian di semester berikutnya ia mempunyai pacar yang kebetulan satu sekolah. Sejak itu, perilakunya menjadi berubah. Ia lebih sering bertemu pacarnya saat istirahat. Saat pelajaran ia sering ngantuk. Nilainya juga menurun drastis. Akhirnya ia melorot ke ranking kelima di akhir semester. Ini merupakan salah satu contoh orang yang terjatuh karena cinta. Awalnya jatuh cinta, lama-kelamaan ia justru terjatuh karena cinta.

Baru-baru ini beredar berita di dunia maya tentang seorang mahasiswi yang mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri. Peristiwa itu terjadi di Ruteng, Flores, NTT.  Dilansir dari detikbali (Rabu, 20 November 2024), mahasiswi yang berinisial LJ tersebut nekat melakukan bunuh diri lantaran putus cinta dengan kekasihnya. Kisah yang mirip juga terjadi pada seorang mahasiswi Universitas Ciputra, Surabaya. Mahasiswi berinisial SN itu nekat bunuh diri dari lantai 22 gedung kampusnya. Dilansir dari detikjatim (Kamis, 19 September 2024), ia melakukan bunuh diri diduga karena baru saja putus cinta beberapa hari sebelumnya. Hal itu diketahui dari pengakuan mantan pacarnya.

Kisah-kisah keterjatuhan karena cinta sangat sering terjadi. Itu bukan saja tampak dari tindakan bunuh diri. Akan tetapi segala tindakan lain yang mengakibatkan dampak buruk untuk diri sendiri maupun sesama merupakan bentuk-bentuk keterjatuhan karena cinta. Mulanya seseorang tercebur ke lautan rasa suka yang besar, kemudian justru lautan itu menenggelamkannya hingga tak bisa keluar lagi dari lautan itu. Rasa suka berubah menjadi duka. Inilah paradoks cinta yang harus diwaspadai setiap orang yang mengalaminya.

Beberapa hal perlu kita sadari untuk mengenal indikasi menuju keterjatuhan karena cinta. Pertama, ketika sangat kuat diperbudak nafsu. Kalau seseorang karena jatuh cinta lalu terdorong begitu kuat untuk melakukan hubungan seksual tanpa ikatan nikah, berarti ia sedang digiring ke pengalaman keterjatuhan karena cinta. Pada dasarnya hubungan seksual hanya boleh dan akan membahagiakan jika dilakukan setelah melalui perkawinan resmi. Banyak orang yang tidak siap bertanggung jawab menerima konsekuensi dari hubungan seksual pranikah kemudian mengalami depresi berat. Ketika depresi itu tidak lagi tertahankan, akhirnya nekat bunuh diri.

Kedua, tatkala seseorang menjadi lupa diri. Indikasi lain gejala menuju keterjatuhan karena cinta adalah lupa siapa dirinya. Akibat jatuh cinta, ia lupa menjalankan tugas pokoknya. Misalnya seorang pelajar yang menghabiskan banyak waktu untuk chatting dengan pacarnya daripada belajar. Di saat itu ia sedang dijatuhkan sebagai seorang pelajar. Nilai raportnya pasti jatuh karena ia menjadi malas belajar. Oleh karena itu, siapapun harus segera sadar jika akibat jatuh cinta membuat ia lupa apa tanggung jawab utamanya sehari0hari. Apa hal baik yang harus lebih ia utamakan.

Ketiga, egoisme. Ini mungkin kurang disadari. Ada orang yang ketika sedang jatuh cinta sama sekali tidak mau pacarnya didekati orang lain. Ia tidak mau pacarnya memberi waktu bagi orang lain. Ini juga gejala yang buruk dari jatuh cinta dan akan menggiring seseorang ke jurang keterjatuhan karena cinta. Jatuh cinta tidak untuk mengurung orang yang dicintai menjadi miliknya semata. Dia masih makhluk sosial yang perlu bergaul dengan orang lain. Itu adalah hakikat setiap orang.

Setelah menyadari indikasi-indikasi di atas, selanjutnya kita perlu memegang teguh tujuan luhur dari jatuh cinta yakni untuk membangkitkan semangat hidup, saling membangun, saling melengkapi, dan belajar satu sama lain. Jatuh cinta menjadi bermanfaat bagi kehidupan ketika tujuan-tujuan itu yang lebih dominan menguasai diri. Sebaliknya jika indikasi-indikasi menuju keterjatuhan karena cinta yang lebih kuat muncul, itu berarti jatuh cinta telah menjadi sebuah malapetaka. Di keadaan itu, segeralah sadar!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline