Lihat ke Halaman Asli

Maxdeornayjr⚡

Mahasiswa Universitas Atma jaya Yogyakarta

Ada Apa dengan Komunitas Difabel Zone Indonesia?

Diperbarui: 12 Juni 2022   03:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img20220409124053-62a4fb46bb448607160fe512.jpg

img20220409113415-62a4fb80fca4e452717016a2.jpg

Pada 9,April 2022 saya beserta teman teman kelompok analisis sosial saya melakukan perjalanan dari kabupaten Sleman, Yogyakarta menuju ke kabupaten Bantul, Yogyakarta menggunakan kendaraan roda dua. Di tengah-tengah terik nya sinar matahari yang begitu menyengat, kami ditemani dengan pemandangan pedesaan, sawah, perkebunan, dan banyak pohon-pohon dan tumbuhan hijau yang masih sangat asri membuat perjalanan kami menjadi menyenangkan.

Walapun sempat beberapa kali kami tersesat bahkan terpisah dengan teman yang lain, kami akhirnya tiba di Desa Wijirejo, Dusun Bajang, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan lokasi workshop Difabel Zone Indonesia yang menjadi tempat produksi sekaligus tempat tinggal bagi para anggota komunitas Difabel Zone Indonesia.

Tapi sebelum itu, teman teman harus kenalan dulu apa itu sebenarnya Komunitas Difabel Zone Indonesia, Komunitas Difabel Zone Indonesia merupakan suatu wadah yang didirikan oleh Ibu Lidwina Wury Akhdiyatni yang merupakan sebuah komunitas bagi kaum disabilitas disana para anggota diberikan pekerjaan sekaligus di beri pelatihan dalam membatik dimana mereka berkarya,sekaligus mereka bekerja menghasilkan suatu produk yang kemudian dijual dan di pasarkan bahkan produk yang di jual sudah tembus ke dunia internasional dan banyak sekali di beli dan di gemari oleh banyak orang tidak hanya Indonesia bahkan wisatawan asing dan lainnya juga banyak membeli dan menyukai produk dari Difabel Zone Indonesia.

Setelah kami berkunjung ke workshop Komunitas Difabel Zone Indonesia kami menemukan permasalahan utama yakni workshop mereka yang belum cukup besar untuk menampung jumlah anggota difabelzone Indonesia hal itu disebabkan oleh belum adanya dana untuk menunjang fasilitas tersebut oleh karena itu, Komunitas Difabelzone Indonesia sulit untuk menambah jumlah anggota dalam komunitas Difabelzone Indonesia, dan juga Tidak semua anggota memiliki kemampuan media digital yang baik dan tidak setiap saat memegang handphone sehingga untuk membalas pesan atau merespon pelanggan atau konsumen secara cepat dan setiap saat. Namun Difabelzone Indonesia bisa membuktikan dan menunjukkan kegigihannya dengan banyaknya prestasi yang di raih oleh komunitas Difabelzone Indonesia membuat komunitas Difabelzone Indonesia akhirnya tidak lagi di pandang sebelah mata dan bahkan menjadi kebanggaan Indonesia.

Keberagaman dan perbedaan latar belakang para anggota difabelzone Indonesia tidak membuat suatu masalah dalam komunitas tersebut malah semakin menjadikan mereka lebih erat bahkan seperti sebuah keluarga yang disatukan karena hal yang sama tidak membuat mereka parah semangat malah semakin mereka lebih termotivasi bersama membangun diri mereka komunitas Difabelzone Indonesia menjadi lebih baik dan membuktikan kepada semua orang di luar sana bahwasanya orang-orang seperti mereka juga memiliki kelebihan yang luar biasa dan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Hal ini selaras dengan Teori sistem sosial yang merupakan suatu cara pendekatan yang memandang setiap fenomena mempunyai berbagai komponen saling berinteraksi satu sama lain agar dapat bertahan hidup. Teori sistem sebagai paradigma fakta sosial, berkaitan dengan nilai-nilai, institusi sosial yang mengatur dan menyelenggarakan eksistensi kehidupan bermasyarakat. Sistem sendiri merupakan suatu kesatuan dari elemen-elemen fungsi yang beragam, saling berhubungan dan membentuk pola yang mapan. Hubungan antara elemen-elemen sosial tersebut adalah timbal-balik.

Kehidupan sosial masyarakat sebagai sistem sosial harus dilihat sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan satu sama lain, saling tergantung dan berada dalam satu kesatuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline