Perkembangan dunia abad21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi,khususnya tekonologi informasi komunikasi, memfasilitasi peserta didik mengikuti perkembangan teknologi, dan mendapatkan berbagai macam sumber dan media pembelajaran.
Lemahnya pemahaman konsep yang dimiliki peserta didik pada pembelajaran fisika menekankan untuk para pendidik melakukan metode pembelajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik dimana pemanfaatan teknologi digunakan dalam pemanfaatan pengajaran . Sistem pembelajaran yang bersifat gurusebagai sumber pengetahuan harus dihapuskan agar peserta didik mampu membuat sebuah analisa tentang sebuah pembelajaran yang ia pelajari berdasarkan pemahaman yang ia miliki dalam pembelajaran.
Pembelajaran fisika seharusnya lebih menarik untuk dipahami oleh peserta didik dimana pembahasan teori teori yang ada dapat ia pelajari dengan melakukan pengamatan dan percobaan dengan memperhatikan kesesuaian sebuah teori dengan percobaan yang ia lakukan .Melalui pengamatan dan percobaan akan membuat peserta didik menjadi aktif didalam kelas dan mereka menjadi lebih paham terhadap materi yang diajarkan karena mereka mengalaminya sendiri. Peserta didik akan lebih sering bertanyadan meningkatkan rasa ingin tahu yang besar dari dalam diri peserta didik danmengajarkan mereka untuk berfikir kritis menghadapi sebuah teori yang tidaksesuai dengan pengamatan yang ia lakukan.
Peserta didik yang mampu melakukan sebuah analisa teori berdasarkan kemampuan yang ia pahami dari sebuah pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan dalam menanggapi permasalahan dalamkehidupan sehari -- hari. Permasalahan tersebut membuat peserta didik mampu mengatasi masalah tersebut karena proses pembelajaran yang meningkatkan kemampuan berfikir kritisnya. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikanpengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran (UdinS.Winataputra, 2001).
Model Modified Free Inquiry memiliki tujuan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka membuktikan kebenarannya (Hanafiah dan Suhana, 2012). Dengan pembelajaran inkuiri terbimbing diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajar peserta didik (Nuangchalem & Thammasena, 2009). Sintaks atau fase-fase pelaksanaan model modified freeinquiry dan guided inquiry,yaitu: menyajikan pertanyaan atau masalah; membuat hipotesis; merancang percobaan; melakukan percobaan untuk memperoleh informasi; mengumpulkan dan menganalisis data; dan membuat kesimpulan (Trianto, 2010). Modified Free Inquiry Approach adalah suatu pendekatan metode pembelajaran dimana guru memberikan suatu permasalahan dan siswa dituntut untuk menyelesaikannya baik individu maupun kelompok .Guru berperan membantu peserta didik untuk memastikan bahwa peserta didik melakukan secarasistematis dan memberikan pertanyaan sesuai dengan permasalahan yang sulit dipahami peserta didik.
Dengan pemanfaatan teknologi virtual laboratory dalam pembelajaran fisika diharapkan memberikan kemudahan untuk peserta didik mempelajari materi bahan pelajaran yang sulit . Teknologi Virtual Laboratory menekankan bahwa peserta didik dapat melakukan pembelajaran secara inquiry agar peserta didik mampu berpikir kritis dalam menanggapi persoalan yang terjadi . Efektif atau tidaknya metode pembelajaran silahkan dijadikan penelitian lanjutan :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H