SOLO (03/08/20). Mahasiswi Universitas Diponegoro melakukan pembuatan video edukasi untuk membuat Face Shield menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan murah dalam rangka Kuliah Kerja Nyata bertajuk "KKN Pulang Kampung". Pelaksanaan KKN Pulang Kampung ini dilakukan di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Selain membuat video edukasi, Feby (20) juga melakukan pembagian Face Shield tersebut serta petunjuk cara pemakaian kepada warga sekitar rumah.
Kerangka pembuatan Face Shield ini memiliki bagian tutup kepala (cap), tali yang bisa disesuaikan dengan ukuran kepala masing-masing individu serta plastik mika untuk melindungi wajah. Pembuatan Face Shield ini disesuaikan dengan berbagai jenis face shield yang sudah beredar di pasaran, serta disesuaikan dengan peralatan dan kemudahan mendapatkan alat dan bahan untuk membuatnya.
"Tujuan adanya edukasi dan pembuatan face shield ini supaya warga dapat membuat face shield sendiri menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan murah, dimana membeli face shield secara online memang mudah, namun memerlukan waktu pengiriman, sehingga lebih baik membuat sendiri." ujar Feby. Dalam pembuatannya, mahasiswi ini melakukan penggambaran sketsa, pembuatan rangka dan percobaan selama dua kali untuk mendapatkan ukuran yang tepat untuk menghasilkan face shield yang nyaman digunakan.
Face shield yang akan dibuat membutuhkan bahan-bahan mudah dan murah didapat berupa plastik mika ketebalan 0,3 mm, PVC/fiber, tali, stopper, fukuson dan paku keling. Alat yang dibutuhkan untuk membuat face shield yaitu gunting, penggaris, spidol, pembolong kertas, amplas dan palu. Face shield yang telah dibuat juga dibagikan kepada beberapa warga sekitar, selain itu ditunjukkan cara penggunaan face shield yang baik dan benar. Selain itu, video tutorial pembuatan face shield ini juga disebarkan secara online melalui media sosial sehingga tidak hanya warga sekitar RT 03/RW 03 saja yang dapat mempraktikkan pembuatan face shield ini, namun juga orang-orang lain.
Selanjutnya, mahasiswa ini juga melakukan pembuatan poster edukasi dengan tema Food Shield: "Pengemasan dan Penyimpanan Makanan pada Masa Pandemi". Pada masa pandemi ini, penting untuk mengerti dan menerapkan cara penyimpanan dan pengemasan makanan yang benar sebagai antisipasi supaya virus (terutama COVID-19) dan bakteri tidak menular lewat media makanan.
Pembuatan poster dan edukasi ini berlandaskan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene dan Sanitasi Jasaboga, dimana peraturan ini mengatur segala prinsip Higiene dan Sanitasi Makanan yang terdiri dari 6 prinsip, yaitu pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pengangkutan makanan dan penyajian makanan.
Edukasi mengenai Food Shield dilakukan oleh Feby (20) melalui media sosial Whatsapp kepada Ibu-Ibu PKK RT 03/RW 03 Kelurahan Kerten. Terdapat partisipasi aktif dari ibu-ibu PKK tersebut. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya sesi tanya-jawab dan ibu-ibu juga memberikan tanggapan terhadap poster dan materi yang diberikan.
"Diharapkan dengan adanya edukasi tersebut, ibu-ibu warga Kerten dapat menerapkan penyimpanan dan pengemasan yang baik dan benar, sehingga kualitas makanan tetap terjaga selama masa pandemi ini, dan tidak terjadi penularan COVID-19 ini melalui media makanan." tambah Feby.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H