Lihat ke Halaman Asli

Program MBKM Kampus Mengajar 2 di SDIT Denada

Diperbarui: 14 November 2022   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya Yohana Apriani, mahasiswa semester 7 jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Serang akan berbagi cerita mengenai pengalaman saya selama mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan ke-2 pada saat semester 5. Sekadar informasi, Kampus Mengajar adalah salah satu program MBKM/Kampus Merdeka yang diadakan oleh Kemendikbudristek bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmu yang dimiliki dengan cara membantu proses pelaksanaan pembelajaran di SD dan SMP saat Covid-19 melanda.

Pada program Kampus Mengajar Angkatan ke-2, saya ditempatkan di SD Islam Terpadu Denada di Kecamata Periuk, Kota Tangerang, Provinsi Banten bersama dengan tiga rekan saya lainnya yang berasal dari berbagai universitas. Jarak sekolah penempatan cukup dekat dengan lokasi rumah saya, yakni hanya memakan waktu 5 menit jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor. Program ini dilaksanakan selama 5 bulan penuh, yakni sejak bulan Agustus hingga bulan Desember. Saya dan ketiga rekan saya diberikan bimbingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk melaksanakan program kerja yang kami susun yang berfokus pada tiga kegiatan, yaitu literasi dan numerasi, administrasi sekolah, serta adaptasi teknologi. Program yang sudah dirancang selanjutnya dikonsultasikan dengan guru pembimbing dan dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa meminta persetujuan kepada pihak-pihak terkait seperti guru pamong, dosen pembimbing lapangan, dan kepala sekolah.

  • Literasi dan Numerasi

Pelaksanaan program mengajar yakni dengan membantu guru kelas 1, 4, 5, dan 6 melakukan pembelajaran baik daring maupun luring dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Kegiatan mengajar ini bukan bersifat menggantikan guru, melainkan membantu guru dengan memberikan tambahan ilmu pada peserta didik. Kagiatan yang mahasiswa berikan yakni kegiatan pemberian materi sesuai dengan kemampuan mahasiswa, mahasiswa membantu mengajar tematik, mengajak anak berkreativitas melalui origami, membuat bangun ruang, membuat poster, memberikan kesempatan anak untuk berekspresi melalui kegiatan bercerita, peningkatan karakter pada peserta didik, sosialisasi pentingnya hidup sehat, melakukan berbagai macam permainan menyenangkan, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengajak anak untuk mengetahui serta memperingati bulan-bulan nusantara. Pada peningkatan karakter, mahasiswa menanamkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun), serta menanamkan kata-kata ajaib seperti kata maaf, tolong, permisi, dan terima kasih. Pada peringatan bulan-bulan nusantara, kami (mahasiswa) melakukan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, peringatan Hari Kunjung Perpustakaan, Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, Hari Anak, Hari Guru, dan Hari Hak Asasi Manusia.

  • Administrasi Sekolah

Palaksanaan kegiatan membantu administrasi sekolah yakni dengan pengisian buku induk sekolah, pendataan ulang dan penomoran buku, mengalihfungsikan gudang menjadi taman kreasi yang didalamnya memuat pojok salam, taman baca (perpustakaan mini), sudut ekspresi, dan karya siswa. Mahasiswa juga membuat mading sekolah, dan mengadakan lomba peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Mahasiswa membantu sekolah dalam proses dokumentasi kegiatan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, dan pengeditannya. Pada pembuatan Taman, kami (mahasiswa) tidak lupa mensortir buku-buku berdasarkan kelas, mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya, serta memberi penomoran buku. Kami juga tidak lupa untuk mendokumentasikan dan melakukan pengeditan terkait pembelajaran tatap muka terbatas yang dilaksanakan.

  • Adaptasi Teknologi

Pada pelaksanaan adaptasi teknologi, mahasiswa membantu peserta didik kelas 5 mempersiapkan ANBK (Assesmen Nasional Berbasis Komputer). Pada peserta didik kelas 4 dan 6, mahasiswa membantu memperkenalkan beberapa aplikasi yang dapat meningkatkan pembelajaran seperti Quizziz, Wordwall, e-Perpussdikbud, i-Pusnas. Mahasiswa juga membantu guru dalam proses sosialisasi pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara daring bersama orang tua/wali murid. 

Sekian cerita pengalaman saya dalam mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan ke-2. Dengan kegiatan ini, saya bersyukur dapat belajar banyak hal. Program yang ada memberikan pengalaman yang berkesan bagi saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline