Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan kita demi membangun suatu bangsa yang maju dan cerdas. kita dapat mengasah kemampuan berpikir dan bertindak secara bersamaan berdasarkan metode-metode yang ditawarkan. Dimulai dari pembelajaran sosial maupun individual yang bertujuan untuk mendidik seseorang supaya dapat mengembangkan potensi masing-masing. Namun, sangat disayangkan proses belajar-mengajar yang melibatkan murid dengan gurunya berjalan tidak efektif dan efisien dikarenakan wabah pandemi virus Covid-19 ,serta membutuhkan penyesuaian baru yang tidak dapat diterima oleh semua kalangan.
Di tengah merebaknya wabah covid-19, menerapkan pembelajaran berbasis digital atau daring dimana sangat bermanfaat untuk melindungi peserta didik dari penyebaran virus covid-19. Pembelajaran online atau daring yang banyak menuai polemik salah satu alasan mengapa dunia pendidikan kita sekarang tidak mengalami kemajuan secara signifikan .Proses belajar-mengajar secara virtual disinyalir tidak berjalan secara efektif dan efisien.
Nah,, untuk lebih jelasnya berikut dampak yang sangat luar biasa pada semua bidang, salah satunya pada bidang pendidikan.karena adanya virus covid-19 membuat proses pembelajaran menjadi berubah yang darinya tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (Online) dimana mulai belajar dari rumah masing–masing tanpa pergi kesekolah dan menggunakan media lewat zoom, whatshap, google meet dll.Dari segi pendapat posif pembelajaran secara online membangun peserta didikagar lebih menguasi IPTEK, sedangkan melalui pendapat negatifnya pembelajaran online kurang efektif dikarenakan kurangnya interaksi antara guru dan murid yang memungkinkan siswa lebih mudah memahami materi. Akan tetapi,ditengah pandemi ini pembelajara online lebih ditekankan karena dianggap sebagai media alternatif jitu sebagai pengganti pertemuan kelas tatap muka langsung.
Apalagi pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk menghadapi kendala pembelajaran di masa pandemi Covid-19. salah satunya dengan membuka izin penyelenggaraan pembelajaran tatap muka pada tahun 2021 yang dimana sekolah melakukan pembatasan jumlah siswa yang belajar di kelas. Caranya bisa dengan sistem shift, atau sistem ganjil genap, atau bergantian perminggu belajar di sekolah. Pembatasan jumlah siswa tentu berdampak juga pada pengurangan jumlah alokasi waktu belajar dan ketuntasan belajar dengan cara mematuhi protokol kesehatan yang berlaku , serta memiliki dokumen perizinan dalam pelaksanaan tatap muka .
Dinamika arus pendidikan pun tampaknya masih banyak membutuhkan penyesuaian-penyesuaian sehingga konsistensi dalam sistem pendidikan kita mesti melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu.Dilematis , memang. Oleh karena itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak sekolah atau universitas di sini perlu membuat skema dengan mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara efektif.
Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif.
Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu seiring dengan new normal yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru dan siswa yang saling berinteraksi langsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H