Lihat ke Halaman Asli

Menjaga Kewarasan: Beratnya Mental Illnes Berjaung Sendirian

Diperbarui: 27 April 2021   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Getty Images

Waras, siapa sih manusia yang tak menginginkan selalu waras. Sebagaian besar orang akan mengatakan dirinya waras jika ditanya secara gamblang. Tetapi kenyataaannya penyakit metal seperti depresi yang digolongkan dalam bebagai jenis dapat dikatakan sepeti penyakit flu yang bisa singgah kapan saja menghampiri orang yang merasa dirinya waras. Sayang, sebagian besar masyarakat kita tak punya banyak pengetahuan tentang penyakit-penyakit mental yang sebenarnya ada selangkah didepan anda.

Sebut saja penyakit-penyakit mental yang sekarang sudah mulai timbul dipermukaan seperti depresi, bipolar, psikopat, kleptomania, babyblues, hoarding dan masih banyak yang lainnya. Lucunya beberapa orang malah ngefans dengan penyakit itu, kebanyakan adalah psikopat. Sungguh yang menyukai itu saya yakin buta dengan ilmu kewarasan. Bayangkan seorang psikopat itu tak punya rasa bersalah dalam membunuh orang, kamu yang ngefans dan ternyata keluargamu jadi korban masih yakin? Membunuh karena punya alasan atau membunuh yang dikarenakan iseng, mana yang lebih mengerikan?

Banyak sekali orang yang tak sadar bahwa mereka terkena penyakit mental. Yang sebenarnya paham dirinya sakit jangankan priksa ke psikiater, ke dokter jiwa saja mereka malu. Akhirnya mereka lebih banyak berjuang sendirian, sungguh itu sangat berat teman. Beberapa hal yang mengerikan bisa mengancam terjadi. Kemungkinannnya adalah seperti ini:

1. Delusi

Beberapa penyakit mental yang sudah mulai parah akan diikuti delusi, entah itu gambaran mimpi yang begitu nyata hingga bisikan yang berada dekat ditelinga. Bahkan penderita susah membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

2. Susah mengendalikan diri

Percaya atau tidak penderita mental terkadang susah mengendalikan tubuhnya. Bunuh diri misalnya, terkadang setengah kewarasan mereka tak ingin melompat namun tubuhnya tahu-tahu loncat. Pernah dengar ibu yang membunuh bayinya? Kebanyakan bukan karena mereka sadar, tapi karena depresi dan sudah berada ditahap ini.

3. Ejekan

"Bipolar lu ye?" kalimat itu terdengar seperti ejekan bagi mereka yang benar-benar mengalami mental illnes. Iya kalau memang hanya cari perhatian, jika ternyata sudah ada niatan mungkin kata itu seperti pedang yang membunuh.

4. Kurang Kuat Imannya

Sama seperti ejekan diatas itu sangat menyakitkan. Sama seperti saat anda terkena flu dan seorang mengatakan "lo flu karena kurang berdoa, tobat sono!" Bagaimana perasaaan anda? Bahkan orang yang lebih rajin ibadahpun bisa terkena penyakit mental ini lo. Apa lagi samapi ada yang menasehati kamu harus di ruat, sungguh manusia dengan mulut seperti itu bukan membantu tapi malah membuat penderita makin terjebak dalam depresinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline