Lihat ke Halaman Asli

Penilaian Kerja

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, penilaian kerja pasti selalu dilaksanakan, yang dinilai yaitu hasil kerjanya. Untuk mengukur kemampuan seorang siswa, guru akan melakukan beberapa tes seperti kuis, ujian atau tes lisan. Dalam proses penilaian kerja, ada tiga macam yang harus diperhatikan seperti:

·Karakteristik personal, contoh seorang siswa, apakah dia bertanggung jawab atas tugas-tugas yang dibrikan guru, disiplin atau tidak, bagaimana kemampuan komunikasinya,?

·Hasil atau outcome, seberapa mampu seorang siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru?

·Behavioral Proses, bagaiamana proses yang dilakukan siswa dalam mencapai tujuannya? Apakah nilai yang didapatkan siswa adalah hasil dari giatnya dalam belajar, ataukah mungkin hasil dari menyontek?

Tentu kita bersama mengetahui, kemampuan seorang siswa bisa diukur dengan cara yang saya sebutkan diatas tadi yang diberikan oleh seorang guru. Lalu bagaimana dalam konteks kerja? Siapakah yang akan melakukan penilaian kerja? Yang melakukan penilaian kinerja seorang pekerja diantaranya adalah: atasan/supervisor, Rekan/peers, diri sendiri/self appraisal, bawahan/subordinate, pengguna/costomer.

Adapaun tujuan proses penilaian kinerja bagi yaitu:

·Bagi individu, yaitu untuk promosi dan untuk pelatihan, sebagai bahan pertimbangan evaluasi.

·Bagi Organisasi, yaitu untuk meningkatkan kenerja pekerja dan juga untuk bahan pertimbangan evaluasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline