Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Keuangan dan Investasi

Diperbarui: 29 April 2021   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untag Surabaya lakukan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi dengan melakukan pengabdian tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Keuangan dan Investasi di Kampung Adat Segunung Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.

Roda perekonomian akan macet tanpa adanya usaha kecil menengah (UKM), dan tentunya akan memberi banyak dampak pada usaha skala besar. Sifat dari usaha kecil yang mudah dibentuk dan gesit membuat banyak ruang bagi pencari lowongan kerja.

Hal ini lah yang mendasari perhatian pada usaha kecil yang semakin besar dilakukan untuk menjaga kondisi ekonomi di Indonesia. Karena pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari dukungan usaha kecil menengah.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka tim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untag Surabaya mengadakan ABDIMAS tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Keuangan dan Investasi di Kampung Adat Segunung Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.

Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 26 Maret 2020 dilakukan oleh Tim yang diketuai oleh Dr.Nekky Rahmiyati, M.M, dengan anggota Dr. Endah Budiarti, M.Si dengan melibatkan 2 orang mahasiswa, yaitu Dina Retno Ullupi dan Suci Fiqiah Kirana.

Ketua tim ABDIMAS, Dr.Nekky Rahmiyati, M.M, menyampaikan, perlu adanya pelatihan untuk mengarahkan masyarakat dalam memahami aspek pengelolaan keuangan dan investasi.

''Karena begitu pentingnya keberadaan UKM, maka perlu dilakukan pelatihan UKM, dengan harapan dapat menunjang keberlangsungan UKM di Indonesia dan membantu mereka mengatasi berbagai permasalahan yang ada seperti aspek pengelolaan keuangan dan investasi,'' ujar Nekky.

Sebelum kegiatan ini dilakukan, tim ABDIMAS telah melakukan survey. Setelah diamati, ternyata banyak UKM yang ada di sana, antara lain: UKM Kopi adat, UKM asri Food ( jamu instan, keripik pisang, carang mas ), UKM Stik Susu, UKM Batik, UKM Susu, UKM Es Cream, UKM Ternak Kambing dan Sapi, UKM Tanaman Hias, UKM Hasil Perkebunan, UKM Kuliner, dan UKM Tempat inap. Para UKM ini mendukung kegiatan kampung adat segunung yang dijadikan destinasi wisata.

Lebih lanjut Nekky menyebutkan, permaslahan yang ditemui oleh tim ABDIMAS yaitu masyarakat sebagai pelaku ekonomi di Kampung Adat Segunung belum memahami pengelolaan keuangan dan investasi usahanya. Hal tersebut karena masih banyak yang menggunakan kas usaha untuk keperluan pribadi.

''Melalui pelatihan UKM diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mampu melatih ketrampilan manajerial khususnya dalam perencanaan keuangan, pengelolaan keuangan serta investasi. Sehingga masyarakat dapat membuat laporan keuangan dan memisahkan kas pribadi dengan kas untuk usaha,'' tutup Dosen FEB Untag Surabaya tersebut.

Author : Yogi Raka Siwi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline