Lihat ke Halaman Asli

Yogi Pratama

Universitas sebelas Maret

Kantor yang Meracuni: Bagaimana Perundungan Membunuh Semangat Kerja

Diperbarui: 18 Oktober 2024   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.klikdokter.com

Perundungan di tempat kerja sering kali menjadi topik yang sulit dihadapi dan dibicarakan. Fenomena ini menyentuh banyak aspek, mulai dari hubungan antarindividu hingga dinamika tim yang bisa menjadi rumit. Penyelesaian perundungan di tempat kerja tidak selalu memiliki solusi yang jelas; ada area abu-abu yang membuat tantangan ini tampak seperti permainan hitam-putih. Namun, memahami hal ini dengan baik bisa menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan harmonis.

Apa Itu Perundungan di Tempat Kerja?

Perundungan di tempat kerja mencakup segala bentuk perilaku tidak menyenangkan yang terus-menerus terjadi dan membuat seseorang merasa tertekan atau terganggu. Ini bisa berupa intimidasi verbal, pengucilan, atau bahkan komentar yang merendahkan. Pada dasarnya, perundungan ini bisa membuat lingkungan kerja menjadi toxic dan mengurangi produktivitas tim secara keseluruhan.

Mengapa Perundungan Perlu Segera Ditangani?

Dampak dari perundungan di tempat kerja tidak hanya dirasakan oleh korban saja, tetapi juga oleh seluruh organisasi. Mulai dari menurunnya semangat kerja, meningkatnya angka absensi, hingga tingginya turnover karyawan, perundungan bisa menggerus fondasi sebuah tim. Tidak jarang, organisasi yang tidak mampu mengatasi perundungan di tempat kerja justru kehilangan talenta-talenta terbaiknya.

Menemukan Solusi Hitam-Putih di Antara Wilayah Abu-Abu

Menyelesaikan perundungan di tempat kerja seperti berjalan di atas tali—terkadang solusi tampak jelas, namun sering kali kita harus melewati area abu-abu yang penuh nuansa. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Tegas dalam Aturan, Empati dalam Pendekatan

   - Membuat kebijakan anti-perundungan yang tegas adalah langkah awal yang sangat penting. Namun, penerapannya membutuhkan empati. Misalnya, ketika ada laporan perundungan, penting bagi perusahaan untuk tidak langsung menyalahkan, tetapi mendengarkan kedua belah pihak. Kebijakan yang kaku tanpa mempertimbangkan sisi manusia sering kali justru memperburuk masalah.

2. Melatih Pemimpin Tim untuk Menjadi Mediator

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline