Lihat ke Halaman Asli

Yogi Pratama

Universitas sebelas Maret

Manchester City Pasca-Era Guardiola: Bisakah The Citizens Tetap Berjaya?

Diperbarui: 4 Oktober 2024   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

futbox.com (Klub Manchester City)

Pep Guardiola, sosok jenius yang telah membawa revolusi taktik di Manchester City, dikabarkan akan segera meninggalkan Etihad Stadium. Kepergiannya tentu saja akan menjadi kehilangan besar bagi The Citizens. Lantas, bagaimana nasib Manchester City tanpa sang manajer asal Spanyol tersebut? Mampukah mereka mempertahankan dominasinya di Liga Premier dan kompetisi Eropa?

Warisan Guardiola yang Tak Terhapuskan

transfermarkt.co.id/pep-guardiola

Selama beberapa musim terakhir, Guardiola telah berhasil mengubah Manchester City menjadi tim yang dominan di Inggris bahkan Eropa. Filosofi bermain yang indah, perpaduan pemain yang apik, dan sederet trofi bergengsi adalah bukti nyata kesuksesan Guardiola di Manchester.

  • Filosofi Tiki-Taka Modern: Guardiola berhasil mengadaptasi gaya tiki-taka Barcelona ke Premier League dengan sangat baik. Gaya permainan yang mengandalkan penguasaan bola, passing pendek-pendek, dan serangan cepat menjadi ciri khas Manchester City di bawah asuhannya.
  • Dominasi di Liga Premier: Sejak kedatangan Guardiola, Manchester City telah meraih beberapa gelar juara Liga Premier. The Citizens juga kerap tampil konsisten di kompetisi Eropa dengan menembus babak-babak akhir dan berhasil membawa Manchester city menjuarai UEFA Champions league untuk pertama kali.
  • Pembibitan Pemain Muda: Guardiola tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada pengembangan pemain muda. Banyak pemain muda berbakat yang berhasil menembus tim utama Manchester City di bawah asuhannya. Seperti Cole Palmer, Phil Foden, Rico Lewis, dan James Mccate 

sport.detik.com (Man City menjuarai Piala Champions) 

Kepergian Guardiola tentu saja akan menjadi tantangan besar bagi Manchester City. Beberapa pertanyaan besar yang perlu dijawab antara lain:

  • Siapa Pengganti yang Ideal?: Manchester City harus mencari sosok manajer yang memiliki visi dan filosofi bermain yang sama dengan Guardiola. Tugas ini tentu tidak mudah, mengingat reputasi Guardiola yang sangat tinggi.
  • Mampukah Mempertahankan Gaya Bermain?: Gaya bermain tiki-taka yang sudah menjadi ciri khas Manchester City akan sulit dipertahankan jika tidak ada sosok yang benar-benar memahami filosofi tersebut.
  • Bagaimana Nasib Para Pemain?: Kepergian Guardiola bisa berdampak pada performa para pemain. Beberapa pemain mungkin merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya bermain manajer baru.

Sebagai kesebelasan yang telah ditata sedemikian rupa oleh Pep Guardiola, Manchester City menghadapi tantangan besar jika harus melanjutkan kiprah tanpa sang pelatih jenius. Namun, di balik segala ketidakpastian, satu hal yang pasti: semangat, strategi, dan mentalitas juara yang telah ditanamkan Guardiola akan terus hidup dalam DNA klub. Pertanyaannya, mampukah City tetap mendominasi tanpa arsitek utamanya, atau akankah era baru membawa tantangan tak terduga? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline