Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Lampung Temukan Cara Menanggulangi Limbah Beracun

Diperbarui: 17 Juli 2018   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: tanindo.net

Saat ini dunia memiliki banyak masalah dalam mengolah limbah kimiawi. Salah satunya berupa pencemaran air sungai yang di sebabkan oleh limbah pabrik. Hal ini tentunya menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan, seperti kesehatan air, tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Salah satu limbah industri yang berbahaya mengandung senyawa fenol, yaitu limbah phenolic water yang dihasilkan dari proses pengolahan batu bara. 

Limbah fenol bersifat racun dan berbahaya, apabila mencemari perairan dapat menimbulkan rasa dan bau tidak sedap, serta pada nilai konsentrasi tertentu dapat menyebabkan kematian organisme di perairan tersebut. Selain itu apabila terminum dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia seperti gangguan pada otak, paru-paru, ginjal dan limpa yang dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi darah dan kematian akibat kegagalan pernafasan. Untuk itu diperlukan suatu pengolahan, sebagai usaha menurunkan kadar fenol dalam air limbah sehingga menjadi aman bagi lingkungan.

Mahasiswa jurusan kimia Universitas Lampung telah berhasil menyelesaikan suatu penelitian untuk mengatasi masalah tersebut. Kelompok mahasiswa yang terdiri dari tiga orang yang dibimbing oleh bapak Agung Abadi Kiswando dan bapak Sutopo Hadi, yaitu Fatry Sinjia, Mentari Yunika Sari, dan Muhammad Irfan, menyusun penelitian yang di angkat dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang penelitian yang berjudul, Pengembangan Metode Polymer Inclusion Membrane (PIM) Yang Mengandung Senyawa Carrier Co-EDAF Sebagai Upaya Penanggulangan Limbah Fenol. Pada temuannya ini, telah didapatkan sebuah filtrasi berupa membran yang mampu memisahkan senyawa fenol dari limbah cair pembuangan industri. Sehingga limbah yang terbuang disungai tidak lagi berbahaya.

"penelitian ini kami buat karena dirasa kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan bahaya efek toksik dari senyawa fenol. Sehingga kami membuat suatu membrane guna memisahkan zat berbahaya ini dari limbah cair industri". Ujar Mentari selaku salah satu tim penelitian.

Dalam penelitian ini, tim peneliti berharap hasil temuannya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.Serta mengurangi angka pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik yang terpapar zat fenol. Pemerintah dan masyarakat pun lebih sadar dan peduli akan kelestarian lingkungan serta kesehatannya.Selain itu, perusahaan -- perusahaan industri dapat lebih memperhatikan bahaya dari limbah hasil buangannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline