Anjing Kok Bisa Pincang ?
Anjing, sebagai teman setia manusia, seringkali menjadi anggota keluarga yang tak tergantikan. Kesehatan dan kesejahteraan mereka menjadi prioritas bagi para pemilik yang peduli. Namun, terkadang, kita dihadapkan pada situasi di mana anjing kesayangan kita tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, bahkan pincang. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan anjing mengalami pincang adalah Luxatio Elbow.
Luxatio Elbow, yang disebutkan oleh drh. Albiruni Haryo, M.Sc, AP.Vet, seorang dokter hewan praktisi di Satwa Sehat Indonesia dan Dosen di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, merupakan suatu kondisi serius di mana sendi siku atau lengan depan hewan lepas ke arah lateral. Ini bukan hanya sekadar masalah fisik, Luxatio Elbow dapat menyebabkan penderitaan dan ketidaknyamanan yang signifikan bagi hewan peliharaan.
Sebagai pemilik anjing, penting bagi kita untuk memahami apa yang mungkin menyebabkan Luxatio Elbow dan bagaimana mengidentifikasinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai penyebab kondisi ini, gejala yang muncul, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk memberikan perawatan yang efektif bagi anjing yang mengalami Luxatio Elbow. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjelajahi dunia kesehatan anjing dan memahami lebih dalam mengenai kondisi yang mungkin memengaruhi kesejahteraan dan kebahagiaan teman setia kita ini.
Apa itu Luxatio Elbow?
Luxatio Elbow, yang dikenal juga sebagai kepincingan pada siku, merupakan suatu kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan dan kenyamanan anjing. Menurut penjelasan dari drh. Albiruni Haryo, M.Sc, AP.Vet, Luxatio Elbow terjadi ketika sendi siku atau lengan depan anjing lepas dari posisi normalnya, menjauh ke arah lateral. Kondisi ini dapat terjadi pada anjing, kucing, dan hewan-hewan dengan pergerakan pendek namun cepat.
Penting untuk dipahami bahwa siku adalah bagian tubuh yang memainkan peran krusial dalam mobilitas hewan. Ketika Luxatio Elbow terjadi, sendi siku kehilangan stabilitasnya, menyebabkan anjing mengalami ketidaknyamanan, rasa sakit, dan pincang saat bergerak. Gejalanya dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga pincang yang parah.
Dalam kondisi normal, ligamen dan struktur pendukung lainnya menjaga stabilitas sendi siku. Namun, sebagaimana diungkapkan oleh drh. Albiruni Haryo, Luxatio Elbow sering terjadi akibat pergerakan bertenaga tanpa diimbangi oleh kemampuan Ligamentum Collateral bagian Lateral, terutama pada hewan dengan aktivitas fisik yang cukup intens dan tajam.
Penting untuk diingat bahwa Luxatio Elbow bukanlah masalah sepele. Selain mengakibatkan ketidaknyamanan yang signifikan, kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup anjing secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemilik anjing perlu mengetahui gejala-gejala Luxatio Elbow, agar dapat mengidentifikasi dan menangani masalah ini sejak dini, menghindari risiko komplikasi yang lebih serius. Dalam bagian selanjutnya, kita akan membahas gejala dan identifikasi Luxatio Elbow pada anjing.
Anjing yang mengalami Luxatio Elbow biasanya menunjukkan gejala pincang dan ketidaknyamanan saat bergerak. Menurut Albiruni Haryo, ketika pemilik anjing menemui gejala seperti ini, mereka seharusnya curiga dan segera membawa hewan peliharaan ke dokter hewan.
Ketika Anda menduga adanya Luxatio Elbow pada anjing Anda, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan X-ray dan physical examination. Langkah ini diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan tingkat keparahan kondisi.
Albiruni Haryo mengatakan, "Luxatio Elbow pada kucing dan anjing disebabkan oleh pergerakan dari kedua hewan tersebut yang cukup bertenaga namun tidak diimbangi dengan kemampuan dari Ligamentum Collateral bagian Lateral"