Konsep Laba dalam Tataran Sematic
Pengertian laba pada tataran semantik berkaitan dengan pertanyaan tentang makna apa yang harus dilampirkan oleh reporter engineer pada simbol atau elemen laba agar laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Semantik laba pada akhirnya menentukan makna sintaksis laba, yaitu pengukuran dan representasinya.
Pengukur Kinerja
Daya laba adalah informasi semantik yang diharapkan dibawa oleh informasi akuntansi melalui laporan keuangan, yaitu objek (elemen), skala (ukuran), dan hubungan (relasi). Dalam profitabilitas, tiga komponen harus diketahui, yaitu laba, periode, tingkat sumber daya (investasi). Oleh karena itu, laba dapat diartikan sebagai ukuran efisiensi (efisiensi) bila dikaitkan dengan tingkat investasi karena secara konseptual efisiensi merupakan suatu hubungan atau indeks. Oleh karena itu, laba dapat mewakili kinerja efisiensi karena laba menentukan ROI, ROA, dan ROL sebagai ukuran efisiensi.
Makna Laba
Laba secara konseptual memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
1. Peningkatan kekayaan yang dimiliki atau dikendalikan oleh entitas
2. Perubahan terjadi seiring waktu, jadi ledakan awal dan akhir harus diidentifikasi
3. Entitas yang menguasai kemakmuran dapat menikmati, mendistribusikan, atau mengklaim kembali perubahan selama kemakmuran awal dipertahankan. Kemakmuran dapat dinyatakan dalam kekayaan bersih, aset, modal pemegang saham, kekayaan, investasi, sumber daya ekonomi, uang, dan apa pun yang dapat dinilai dengan uang. Kemakmuran umumnya disebut sebagai modal. Namun modal di sini berbeda dengan modal. Pengertian modal dalam konteks laba akuntansi meliputi:
- Modal badan usaha atau manajemen yang mengendalikan sumber daya ekonomi ini (fisik atau keuangan) adalah aset
- Modal para pihak yang memiliki atau menguasai piutang (ditandai dengan instrumen utang, seperti obligasi) adalah utang