Pendidikan magister atau S2 merupakan level pendidikan tinggi lanjutan setelah pendidikan sarjana atau S1. Di zaman sekarang, banyak sarjana yang baru saja wisuda di perguruan tinggi kurang puas dengan gelar S1 yang baru saja mereka dapatkan, sehingga mereka memutuskan untuk mengambil S2.
Berbagai alasan mereka kemukakan dalam mengambil S2 yakni mulai dari ilmu S1 masih kurang, ingin jadi dosen, masalah gengsi, hingga menghindari desakan keluarga untuk menikah. Faktanya status mahasiswa S2 memang menyelamatkan para fresh graduate S1 dari sebutan "pengangguran".
Penulis mempunyai beberapa tips bagi teman-teman yang ingin mengambil S2 berdasarkan pengalaman pribadi penulis, yakni sebagai berikut:
1. Persiapan Biaya
Biaya S2 biasanya lebih mahal apabila dibandingkan dengan biaya S1. Akan tetapi banyak tersedia beasiswa bagi mereka yang ingin melanjutkan S2. Salah satu contoh penyedia beasiswa S2 adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu).
Di dalam penyediaan beasiswa, Kemenkeu menyediakan beasiswa bernama LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Beasiswa tersebut dapat ditujukan baik bagi yang ingin mengambil studi di dalam negeri maupun bagi yang ingi mengambil studi di luar negeri.
Kemudian, agar lolos beasiswa LPDP, pelamar beasiswa perlu mempersiapkan proposal beasiswa sebaik mungkin, sehingga akan menarik perhatian para pewawancara. Akan tetapi bagi teman-teman yang malas mengambil beasiswa karena persyaratan beasiswa yang cukup banyak, maka teman-teman bisa memakai biaya pribadi.
Apabila teman-teman belum memiliki pendapatan pribadi yang cukup untuk biaya S2, pastikan orangtua atau keluarga bisa mendukung penuh biaya pendidikan S2 sampai lulus.
2. Persiapkan Kemampuan Bahasa Inggris