Lihat ke Halaman Asli

Studi Ekskursi Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis, UKSW di Yogyakarta

Diperbarui: 5 Agustus 2023   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

orang baik

Apa yang membuat mahasiswa mudah bosan saat dikelas? Tidak lain dan tidak bukan karena mereka bosan dengan suasana kelas yang itu-itu saja perlu adanya sesuatu yang baru, misalnya kunjungan lapangan langsung sesuai dengan prodi mereka masing-masing. Hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan dan skill mahasiswa karena dapat mengetahui secara langusng apa yang terjadi dilapangan. Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana melakukan Studi Ekskursi untuk memperluas wawasan para mahasiswa khususnya dunia industri dan untuk membandingkan ilmu yang didapatkan mahasiswa di bangku kuliah dengan kondisi yang nyata. Lokasi yang dipilih juga sesuai dengan skill mahasiswa yaitu, BBPPM Yogyakarta, Agrowisata Bhumi Merapi, dan Pusat Inovasi dan Agroteknologi (PIAT) UGM.

Lokasinya yang tidak jauh dari kota Yogyakarta, BBPPM Yogyakarta menjadi tempat tujuan pertama dalam studi ekskursi, dengan penamaan setiap gedung atau ruang yang sangat unik karena bernamakan tokoh Pandawa. BBPPM sendiri berupaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, perilaku, kemampuan,  kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa. Percepatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa menuju SDGs desa yaitu melalui program 3 In One; Pelatih/penyuluhan, pendampingan, dan bantuan/simulan usaha/modal. Kita juga diajak untuk terjun langsung ke lapangan agar dapat melihat secara langsung dari pertanian dengan sistem Aquaponik, Aquaponik disana ditanamani oleh tanaman kangkung dengan dibawahnya adalah kolam ikan nantinya tanaman mendapatkan nutrisi dan pupuk dari kotoran ikan yang naik menggunakan pompa lalu sebelum kembali lagi ke kolam ikan air sudah melalui penyaringan terlebih dahulu agar air yang masuk ke kolam bersih. Kemudian kita dibawa ke tempat perikanan disana terdapat banyak kolam berbentuk bulat dengan ikan nila didalamnya, terdapat juga ikan lele besar yang dijadikan indukan dan udang biru. Semua kolam tersebut hanya menggunakan satu pompa air saja. Selain Aquaponik kita juga diberi pembelajaran mengenai bertani dilahan yang sempit menggunakan sistem Hidroponik dari cara pemilihan biji yang bagus, alat dan bahan yang digunakan, cara penyemaian, seleksi benih yang bagus untuk dipindahkan ke tempat yang nantinya menjadi sayur organik yang segar. Peternakan juga ada disana dari burung puyuh, ayam, bebek, sapi, kambing, dan kelinci. Kotoran dari hewan hewan tersebut dijadikan pupuk untuk tanaman yang ada di sana.

Selanjutnya lokasi kedua berada Agrowisata Bhumi Merapi dengan lokasi dilereng gunung merapi suasana yang sejuk dan segar tentu menjadi daya tarik sendiri bagi kita para pengunjung, tempatnya juga bersih dari sampah. Agrowisata Bhumi Merapi merupakan tempat wisata edukasi yang merasa sudah bosan dengan belajar didalam ruangan terus menerus disana kita dapat belajar berinteraksi langsung dengan hewan-hewan dan mengenai budidayanya sendiri. interaksinya dengan memberi makan burung unta, memegang ular dan kura-kura yang pastinya didampingi oleh pemandu disana. terdapat juga tempat untuk dijadikan spot foto yang memiliki konsep dari berbagai tempat terkenal diluar negeri maupun dalam negeri. kita juga dapat mengenal berbagai hewan dari cara mereka makan, bereproduksi, mempertahankan diri dari ancaman luar, dll. 

orang baik

Pusat Inovasi dan Agroteknologi (PIAT) UGM menjadi tujuan terakhir kita dalam studi lapangan dan kunjungan industri kali ini. Pusat Inovasi dan Agroteknologi (PIAT) UGM juga menerima kunjungan dari berbagai universitas dan sekolah, tidak hanya itu mereka juga baru saja melepas varietas padi unggul Gamagora 7 ke publik setelah mengantongi surat keputusan (SK) pelepasan varietas dari Menteri Pertanian RI pada 28 Maret lalu. Padi Gamagora 7 sendiri diyakini tahan terhadap blas (penyakit) untuk rasanya sendiri lebih pulen. Kita juga diajak untuk melihat tempat pasca panen tanaman jagung dan padi, disana terdapat dua mesin berukuran besar kemudian tempat penyemaian benih yang menghasilkan berbagai benih atau biji bervarietas unggul dan terdapat juga biogas untuk kebutuhan sendiri yang berasal dari kotoran sapi. Pusat Inovasi dan Agroteknologi (PIAT) UGM juga memiliki tempat untuk merecycle sampah-sampah yang sulit terurai dapat dijadikan produk baru yang dapat dijual belikan. contoh kasus baru-baru ini adalah banyaknya sampah masker yang sulit untuk terurai tetapi mereka dapat merecycle masker tersebut menjadi produk yang berguna. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat bagus karena sampah sudah menjadi sangat banyak yang sulit untuk terurai mereka juga mampu mengurangi sampah tersebut. Tidak cukup sampai disitu Pusat Inovasi dan Agroteknologi (PIAT) UGM juga memiliki Teaching Farm Maggot Black Soldier Fly (BSF) yaitu pengolahan limbah sisa makanan dan kotoran ayam untuk menghasilkan Tepung dan Minyak Maggot BSF bermutu tinggi.

orang baik

Jadi, studi lapangan dan kunjungan industri dapat untuk meningkatkan kemampuan dan skill mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana. Kita juga mendapatkan suasana baru tidak hanya didalam ruang saja untuk belajar, wisata edukasi juga bagus untuk mengetahui secara langsung yang terjadi dilapangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline