Setiap manusia pasti memiliki keinginan untuk tetap awet muda. Baik dari segi fisik, pemikiran, maupun gaya hidup. Menjadi muda merupakan dambaan setiap manusia. Kata "muda" seakan menjadi lirikan setiap mata yang memandangnya. Sangat menarik, entah fisiknya, energinya, pesonanya, atau hal baru yang terkandung di dalamnya. Namun menurut KBBI, kata "muda" malah menunjukkan hal yang berlawanan. "Muda" identik dengan sesuatu yang belum matang, agak pucat, belum cukup umur. Memang benar demikian, akan tetapi sesungguhnya energi potensial yang besar terkandung di dalamnya.
Kemudian terminologi "PEMUDA" setelah diberikan imbuhan "pe-" pada kata "muda" menunujukkan sebuah entitas manusia sebagai orang yang masih muda atau masih taruna. Seperti yang tertuang pada Undang-undang tentang kepemudaan, pemuda merupakan WNI yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Pada masa rentang umur ini manusia memiliki energi yang cukup besar dan merupakan masa awal produktif manusia.
Memiliki semangat yang tinggi, serta rasa keingintahuan yang kuat membuat sosok pemuda menjadi pembelajaran yang aktif terhadap lingkungannya. Bahkan mengenal hal-hal baru yang bahkan para orang tuapun tidak mengetahuinya. Jiwa muda agaknya kurang memiliki sikap kehati-hatian. Sering kali melewati batas yang telah disepakati. Memang menjadi suatu yang buruk jika keluar dari batas. Namun sering kali hal ini malah membawa kebaikan yang dapat merubah tatanan kehidupan masyarakat.
Begitu pula dengan Bangsa Indonesia yang besar ini, nasibnyapun juga ditentukan oleh pemuda. Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pemuda dan Pemudi Indonesia, yaitu ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan. Puncaknya ialah peristiwa Sumpah Pemuda 93 (sembilan puluh tiga) tahun silam menjadi bukti bagaiamana kekuatan dan perjuangan kaum muda dari seantero negeri berkumpul dalam sebuah ikrar pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tonggak inilah yang akhirya selalu diperingati dari tahun-ke tahun sebagai upaya mengenang sejarah bangsa serta untuk tetap menjaga semangat dan energi para pemuda dan pemudi Indonesia dari masa ke masa. Tentu setiap masa berbeda tantangan yang dihadapi oleh pemuda. Pada era society 5.0 ini pemuda semakin memiliki peranan yang cukup penting. Kita ketahui era ini merupakan era dimana teknologi digital mengambil hampir keseluruhan tatanan hidup manusia. Manusia menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital melalui berbagai situs web, aplikasi, media sosial untuk menjalakan aktivitas kehidupan.
Sebut saja beberapa perusahan penyedia aplikasi seperti GoJek, BukaLapak, Ruang Guru, dll., merupakan perusahan star up yang kemudian melaju pesat, diminati oleh masyarakat, terbantu pula dalam menjalankan sendi kehidupan seperti ekonomi, transportasi, kuliner, kesehatan, jasa, pendidikan, dll. Sangat bermanfaat dan bahkan mampu meningkatkan perekonomian nasional serta menjadi perusahaan terkemuka di asia tenggara merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi bangsa ini. Inisiator atau founder perusahaan perusahan ini merupakan pemuda-pemuda Bangsa Indonesia, yang memiliki kemampuan, keberanian, serta ide kreatif yang luar biasa. Mereka telah memperkerjakan anak-anak muda kreatif bangsa ini pula.
Tidak hanya itu, Pemuda-pemudi Indonesia tersebar pula di berbagai belahan dunia sebagai diaspora muda belajar ilmu pengetahuan serta berinteraksi melakukan berbagai kegiatan dengan bangsa lainnya untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman sebagai penggerak bangsa. Tersebar sebagai mahasiwa, peneliti, pebisnis, olahragawan, dan pekerja muda intelektual yang membawa nama besar Indonesia. Begitu pula pemuda-pemudi daerah yang selalu bersemangat dalam melestarikan budaya daerah mereka, budaya nusantara, baik bahasa, pakaian adat, lagu, serta kearifan lokal yang menjadi kasanah kekayaan budaya Bangsa Indonesia.
Geliat-geliat ini sudah mualai terlihat di permukaan. Para pemuda sekarang berani dalam sebuah ide kreatif, berani mengekseskusi ide yang inovatif. Dari dunia UMKM, banyak pemuda-pemudi yang berani membangun binsnis mereka. Bisa kita saksikan di kota-kota kecil hingga kota besar, berjamurnya usaha-usaha kecil kaum muda seperti angkringan, caf atau tempat ngopi sambil nongkrong, serta lapak kaki lima yang dikemas lebih moderen menunjukkan eksistensinya. Atmosfer ini sangatlah luar biasa, sehingga membuat pemuda lainnya menjadi lebih termotivasi, bergerak melalui minat dan bakat mereka, demi keberlangsungan hidup mereka serta Indonesia yang lebih maju.
Momentum dan energi ini hendaknya terus dikuatkan melalui dukungan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, serta organisasi sosial masyarakat. Sehingga pemuda dan pemudi harapan bangsa ini selalu memiliki motivasi positif, menumbuhkan ide-ide kreatif dan inovatif demi kemajuan peradaban Bangsa Indonesia. Bangsa ini haruslah mampu keluar dari kemiskinan, keluar dari hal yang melemahkan bangsa sendiri. Cukup sudah berbagai pergulatan, bentrokan, pertentangan sesama Bangsa sendiri. Janganlah meracuni kaum muda dengan berbagai pertentangan, yang berbau SARA. Saatnya pemuda yang bergerak untuk Indoensia maju. Majulah wahai SANG PENGGERAK! Optimis Indonesia Maju!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H