Lihat ke Halaman Asli

Yoga PS

Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Apa yang Diajarkan Anggota DPR kepada Anaknya dan Tidak Diajarkan Orang Lain?

Diperbarui: 3 Oktober 2017   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://portalsatu.com/upload2/files/2017/ILUSTRASI/pol.jpg

Beberapa bulan lalu ada anak magang di kantor saya. Sebut saja Bunga, bukan nama sebenarnya. Manis parasnya, baru 18 tahun usianya, dan itu berarti saya ketahuan tua-nya. Haha.

Si Bunga lagi summer break kuliah dan memutuskan iseng-iseng ikutan internship. Dimana kampusnya? Cukup jauh kalo ingin didatangin, aid (dia) kuliah business di Inggris. Apakah dia punya kunci Inggris? It's not my business sodara-sodara.

Karena si Bunga pingin belajar marketing, saya ditugaskan untuk menjadi buddy. Semacam partner kerja yang bertugas untuk melayani dan membahagiakan hidup si Bunga. Halah. Kebetulan dia juga duduk disamping saya.

"Ntar lu kalo ngomong ama dia siap-siap bawa kamus. Ngomongnya Inggeris terus" kata teman yang udah bertemu dengan Bunga. Wah-wah jangan-jangan kaya Cinta Laura nih. Yang penting jangan Lauren deh.

Sebagai homo Javanicus (orang Jawa) dengan nilai IELTS yang berada di garis kebodohan, saya tentu keder. Apalagi referensi belajar bahasa Inggris saya hanya berdasarkan pilem-pilem gituan yang Cuma punya dialog "oh yess", "oh no..", dan "Oh my God..".

Tapi setelah bertemu, ternyata anaknya baik. Memang ngomongnya sering nge-blend antara Indo dan Inggris. Saat menulis sesuatu (kami memintanya membuat artikel untuk website), dia menulis dalam bahasa Inggris dulu baru kemudian di-translate ke bahasa Indonesia. Maklum, sekolahnya selalu di sekolah internasional yang kalau misuh pun harus dalam bahasa Inggris.

Hidup Makmur

Yang bikin istimewa: ternyata dia anak seorang pejabat tinggi di negeri ini. Salah satu anggota dewan yang terhormat. Bapaknya cukup ngetop dengan komentar-komentar kontroversial sehingga sering dijadikan bahan bully netizen. Pokoknya kalo saya sebut namanya, situ pasti pernah dengar deh.

Awalnya dia ga mau ngaku. Mungkin dia ingin down to earth dan lepas dari bayangan sang ayah.

Sebagai anak seorang pejabat, hidup Bunga serba berkecukupan. Bisa mbolang kesana-kemari. Dia cerita kalau habis liburan dari Miami. Es krim Miami? Ketahuan deh selera proletar. Ini Miami beneran yang di Amerika sana cuy.

Selain negeri paman Sam, Bunga sangat suka dengan Eropa. Mayoritas Negara-negara terkenal yang mainstream sudah ia kunjungi. Beberapa bulan lagi ia akan mengunjungi Jerman. Nyari suaka? Amit-amit, dia kesana dalam rangka kunjungan tim sepakbola putri kampusnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline