Lihat ke Halaman Asli

Yoga PS

Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Kenapa Orang India Masih Suka Membaca Koran?

Diperbarui: 23 Maret 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image http://www.pinkjooz.com/wp-content/uploads/2013/06/newspapers_industry_booming_india.jpg

Dalam kunjungan saya ke India, ada satu hal yang menarik perhatian soal media: surat kabar cetak ternyata masih hidup bahagia!

Awalnya saya tidak percaya saat disodori data oleh media agency dan team local di Bangalore. Masa sih print penetration masih tinggi? Hari gini siapa sih yang masih baca Koran cetak selain orang tua?

Dibandingkan dengan belahan dunia lainnya, Koran-koran India masih Berjaya. Spending iklan masih tumbuh antara 8-10%. Hampir setiap hari ada pengiklan yang memesan “jacket ads” di halaman depan (biasanya harga paling mahal).

Advertising spending di print bahkan mengalahkan televisi. Pembaca masih setia, tingkat readership surat kabar masih tinggi (60%). Masih ada 70.000 media cetak yang melayani hampir 700 juta pembaca.

Kenapa? Setelah melakukan observasi langsung dan meeting dengan media local, menurut saya setidaknya ada tiga alasan sederhana.

Harga yang Murah

Boleh percaya boleh tidak, di India Anda bisa mendapatkan Koran dengan harga hanya 5 rupee (1.000 rupiah) saja! Harga ini masih bisa lebih murah lagi jika berlangganan bulanan. Jajanan pasar Jaelebi yang disukai Sharoo di film Lion aja berharga 10 rupee. Lha ini Koran 20-an halaman full colour cuma seharga setengahnya!

Harga yang sangat terjangkau membuat surat kabar cetak menjadi bagian keseharian yang tak terlupakan bagi semua kalangan. Tiada pagi tanpa membaca Koran dan segelas kopi.

Koq bisa murah banget sih? Karena mereka melakukan subsidi silang. Porsi pendapatan berasal dari iklan dan digunakan untuk mensubsidi biaya produksi (setahu saya biaya produksi asli satu koran sekitar 30 rupee, dijual rugi hanya 5 rupee). Selain itu economics of scale dalam jumlah besar, bahan baku kertas yang berlimpah, dan man power yang murah, membuat produksi dapat lebih efisien.

Budaya baca yang tinggi

Factor kedua yang membuat India masih setia dengan surat kabar cetak adalah tingginya budaya baca disana. Menurut NOP World Culture Scores (2005), rata-rata orang India menghabiskan 10,2 jam sepekan untuk membaca. Sangat berbeda dibandingkan orang Indonesia yang menonton TV selama 20 jam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline