Aku hanya setetesan lelah yang engkau pernah tampung dalam cawan sepi. Yang kemudian menguap lagi dan pergi. Aku hanya sekumpulan bayangan yang engkau hidupi dari lampu-lampu kecilmu.
Setidaknya aku pernah hadir walau hanya sekedar mengusik sedih. Meski pada akhirnya menghilang lagi untuk kesekian kali. Berhenti menyalahkan segalanya. Lakukan apa yang membuatmu bahagia. Syukuri, nikmati, dan hargailah hal-hal yang kita dimiliki. Jangan pergi, jangan hilang dan jangan tenggelam. Karena, bagian diriku merasa sakit jika tak dapat menyentuh dan bergurau denganmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H