Dalam potensi wilayah ada dua indikator yang umum digunakan yaitu Location Quotient(LQ) dan juga Shift share(SS), keduanya membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan perubahan ekonomi suatu daerah.Pada nilai LQ menunjukkan apakah sektor di wilayah x itu sektor basis (LQ>1) dan non basis (LQ<1) lalu untuk shift share yaitu menganalisis perubahan dan pertumbuhan ekonomi daerah dengan melihat faktor eksternal dan internal.Disini saya akan menganalisis dengan menggabungkan data dari LQ dan SS yaitu menampilkan potensi wilayah di daerah Kabupaten Tanah Laut,saya juga akan menampilkan peta untuk memudahkan dalam menganalisis nantinya.Pada potensi wilayah terdapat 4 kategori yaitu Unggul, Andalan, Prospektif dan juga Tertinggal.Dalam 4 kategori tersebut saya mengambil 2 terbanyak dari masing masing kategori dan untuk peta yang saya tampilkan yaitu pada sektor Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan juga Peternakan.Berikut tampilan peta yang bisa anda lihat:
Peta Pertanian:
Pada sektor pertanian yang menempati kategori unggul yaitu pada Kecamatan Peleihari dan Batuampar, untuk kategori Andalan terdapat pada Kecamatan Kintap dan Takisung, lalu perspektif ada pada Kecamatan jorong dan Bati-bati dan kecamatan sisanya menempati kategori tertinggal.
Peta Perkebunan:
Pada sektor perkebunan yang menempati kategori unggul terdapat pada Takisung dan Penyimpatan lalu Andalan ada pada Kecamatan Bajuin saja, Prespektif ada di kecamatan Peleihari dan Tambangulang dan sisanya adalah kategori Tertinggal.
Peta sektor perikanan:
Pada sektor perikanan semua kecamatan menempati kategori Tertinggal karena data banyak yang menunjukkan angka Nol.