Lihat ke Halaman Asli

Yoga Prasetya

Penjelajah

Larut dalam Cahaya Buatan

Diperbarui: 24 April 2024   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Larut dalam Cahaya Buatan

Di pentas sanjungan, sorot mata berbinar. Memuja sosok terpilih, di atas singgasana tak berdebu. Prestasi gemilang, bak perisai tak ternoda. Setiap langkahnya dipuja, lupa manusia biasa.

Kata-kata muluk, menyelimuti kealpaan. Jejak berliku dilupakan, bayang hitam hilang pandangan. Glorifikasi membutakan, hati nurani terabaikan. Realitas terbungkam, tersesat dalam pujian.

Kecemerlangan semu, menipu rasa dan logika. Mencipta idola sempurna, jauh dari sisi yang fana. Standar tak tergapai, membebani jiwa yang lelah. Kecewa dan iri bersemi, di ladang hati yang gersang.

Mari teduhkan pandangan, puja berlebihan racun lara. Hargai usaha, bukan semata pencapaian yang fana. Setiap insan berproses, ada jatuh dan bangkitnya. Lihat sisi manusia, di balik topeng puja-puji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline